Selasa 25 Mar 2025 10:07 WIB

Potensi Cuaca Ekstrem Berlanjut Hingga Lebaran, PLN Siapkan Antisipasi

PLN menyiapkan sistem backup berlapis khususnya di lokasi-lokasi vital.

Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto saat memaparkan kesiapan kelistrikan nasional menjelang Idul Fitri 1446 H pada konferensi pers Kesiapan dan Keandalan Pasokan Energi Selama Ramadan & Idul Fitri 1446 H di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, (20/3).
Foto: PLN
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto saat memaparkan kesiapan kelistrikan nasional menjelang Idul Fitri 1446 H pada konferensi pers Kesiapan dan Keandalan Pasokan Energi Selama Ramadan & Idul Fitri 1446 H di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi diprediksi masih akan terus berlanjut hingga periode mudik Lebaran 2025. Menyusul hal tersebut, PLN melakukan serangkaian langkah antisipatif guna memastikan keandalan suplai listrik untuk seluruh pelanggan dapat terus terjaga.

Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto menyampaikan, pihaknya telah melakukan tindakan preventif melalui pengecekan menyeluruh mulai dari pasokan pembangkit, jaringan transmisi hingga jaringan distribusi.

PLN menyiapkan sistem backup berlapis khususnya di lokasi-lokasi vital yang menjadi pusat kegiatan masyarakat dan lokasi VVIP seperti kantor pemerintahan dan pelayanan publik lainnya. PLN menetapkan masa siaga kelistrikan sejak 17 Maret hingga 11 April 2025.

Ia menyatakan, PLN menyadari Ramadan dan Idul Fitri merupakan suatu momen kebahagiaan, kebersamaan yang nantinya dinikmati oleh keluarga-keluarga yang melaksanakannya.

‘’Tentunya ini sangat penting bagi PLN untuk berkomitmen menjaga keandalan listrik di momen-momen istimewa ini,” ucap Adi dalam konferensi pers Kesiapan dan Keandalan Pasokan Energi Selama Ramadan & Idul Fitri 1446 Hijriah di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, (20/3).

Terkait potensi gangguan di sekitar jaringan listrik yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem, pihaknya telah melakukan inpeksi secara luas dan melakukan pembersihan di sepanjang right of way (ROW) jaringan transmisi dan jaringan distribusi PLN.

Ia juga meminta dukungan masyarakat untuk dapat menginformasikan apabila menemukan lokasi-lokasi jaringan listrik di sekitar tempat tinggal yang rawan tersentuh pohon, agar segera dilakukan pembersihan oleh PLN.

"Kami melakukan inspeksi menyuluruh, baik untuk jaringan distribusi maupun transmisi kami, khususnya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Data-data yang kami dapatkan ini untuk memastikan kebersihan jalur ROW di sekitar jaringan sehingga dapat meminimalisir potensi gangguan seperti kerawanan pohon dan gangguan lainnya," ucap Adi.

Suplai kelistrikan utama saat ini, ujar dia, berasal dari kekuatan daya mampu pembangkit sebesar 67 gigawatt (GW). Dengan beban puncak 45 GW, maka masih terdapat reserve margin hingga 22 GW atau sebesar 49 persen untuk menghadapi Idul Fitri 1446 Hijriah.

Menurut keterangan yang diterima Selasa (25/3/2025), kekuatan daya mampu pembangkit tersebut juga ditopang kecukupan dari pasokan energi primer, seperti batu bara yang mencapai lebih dari 22 hari operasi (HOP), gas lebih dari 30 HOP, dan BBM lebih dari 20 HOP.

"Saya kira ini persiapan yang sangat cukup dari sisi pembangkitan. Selain itu, sebelumnya kami melakukan pemeliharaan pembangkit kira-kira satu bulan lalu sehingga pada saat Siaga Idul Fitri nanti itu tidak akan ada pemeliharaan-pemeliharaan pembangkit dan siap untuk beroperasi," ujar Adi.

Backup kelistrikan selanjutnya yang disiapkan berupa 1.839 unit genset, 636 Uninterruptible Power Supply (UPS) dan 1.276 Unit Gardu Bergerak (UGB) yang disiagakan di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia. PLN pun telah menerjunkan 69 ribu personel siaga khusus yang dibekali dengan peralatan lengkap serta 3.830 posko siaga yang tersebar seantero Tanah Air.

”Untuk memastikan pasokan listrik kepada pelanggan tetap andal dan aman, kami juga sudah menyiapkan sistem kelistrikan yang berlapis dan peralatan pendukung serta membentuk special force di periode Siaga Idulfitri 1446 Hijriah,” lanjut Adi.

Adi menjabarkan lokasi-lokasi yang akan mendapat prioritas pengamanan kelistrikan di antaranya 2.855 tempat salat Ied, 722 bandara, terminal, dan pelabuhan, serta 515 pusat kegiatan masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air.

”Selain persiapan di sisi internal, dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem ini, PLN juga terus menjalin sinergi dengan BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat keamanan dari TNI dan Polri, dan pejabat pemerintah setempat untuk bisa memitigasi sebaik mungkin apabila terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem dalam suplai kelistrikan,” tambah Adi.

Dirinya berharap kolaborasi dan koordinasi bersama seluruh stakeholder akan semakin memperkuat pengamanan jaringan kelistrikan PLN yang membentang dari Sabang hingga Merauke, termasuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Upaya-upaya tersebut dilakukan agar masyarakat bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah dengan tenang dan nyaman tanpa gangguan kelistrikan.

"Momen-momen istimewa ini harus bisa dinikmati tanpa adanya listrik padam. Untuk itu kami tim PLN secara sigap dan penuh dengan dedikasi menyiapkan mulai dari jaringan pembangkitan, kemudian jaringan transmisi, jaringan distribusi, sampai ke jaringan retail di rumah-rumah,’’ kata Adi.

Menurut dia, ini merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain demi masayarakat Indonesia berlebaran dengan khidmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement