REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, sesuai dengan semangat transformasi digital yang telah dijalankan BRI sejak tahun 2016, BRI telah mengaplikasikan pemanfaatan AI dalam proses bisnis dan operasional perseroan. Salah satu produk hasil transformasi digital BRI yakni BRIBRAIN.
BRIBRAIN merupakan “pusat otak digital” BRI yang mengkonsolidasikan kapabilitas AI dan analitik, untuk meningkatkan customer engagement, anti-fraud and risk analytics, credit underwriting, hingga automasi untuk smart services and operations.
Sunarso mencontohkan, AI Recommendation System yang dimiliki BRI telah diimplementasikan untuk memilih calon nasabah potensial berdasarkan data seperti jumlah simpanan, portofolio pinjaman, demografi dan lokasi. Dampaknya, dengan penggunaan AI mampu meningkatkan conversion rate sebesar 60 persen dan meningkatkan kualitas akuisisi debitur sebesar 49 persen.
Contoh lain adalah pemanfaatan AI pada BRImo, AI digunakan dalam memberikan rekomendasi transaksi serta penawaran produk yang customize sesuai profil nasabah. Pemanfaatan AI tersebut terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRImo.
"Saat ini BRImo telah menjelma sebagai super apps serba bisa yang telah digunakan oleh 31,6 juta users dengan volume transaksi mencapai Rp 4.158 triliun atau tumbuh 55,8 persen yoy per Desember 2023”, ungkap Sunarso saat hadir dalam gelaran World Economic Forum (WEF) 2024 yang diadakan di Davos, Swiss dikutip Rabu (17/1/2024).
Terkait dengan aspek keberlanjutan, Sunarso mengungkapkan isu Environmental, Social and Governance (ESG) memiliki peranan penting untuk mendukung keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran/prosperity.
Hingga Kuartal III tahun 2023, BRI telah menyalurkan kredit ke sektor Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sebesar Rp 750,9 triliun, atau sekitar 66,1 persen dari total penyaluran kredit BRI.
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 11,9 persen yoy. Dari nominal tersebut, sebesar Rp 669,1 triliun disalurkan ke sektor UMKM, dan Rp 81,8 triliun disalurkan ke sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).