Senin 15 Jan 2024 17:59 WIB

PHR Perbaiki dan Rawat Jalan Sepanjang 7.365 Kilometer

Perbaikan jalan membuat penyediaan energi berlangsung aman dan lancar.

PT Pertamina Hulu Rokan mengontrol produksi di Stasiun Pengumpul Minyak Mentah Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Riau, Rabu (22/12).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
PT Pertamina Hulu Rokan mengontrol produksi di Stasiun Pengumpul Minyak Mentah Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Riau, Rabu (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan telah memperbaiki dan melakukan perawatan jalan di WK Rokan sepanjang 7.365 kilometer (km) sepanjang 2023.

"Kegiatan tersebut membuktikan kontribusi PHR dalam upaya menyediakan dan merawat akses jalan yang digunakan baik untuk kegiatan operasional PHR maupun untuk masyarakat di WK Rokan," kata Corporate Secretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin (15/1/2024).

Baca Juga

Menurut dia, upaya perbaikan dan perawatan infrastruktur, terutama jalan, merupakan komitmen PHR untuk memberikan akses yang baik dan lancar digunakan oleh PHR dan masyarakat. Dengan perbaikan-perbaikan yang PHR lakukan tersebut, kegiatan operasi untuk penyediaan dan ketahanan energi berlangsung aman, lancar dan masyarakat turut terbantu.

"Pada kegiatan lain PHR juga melakukan perbaikan jembatan/culvert di 169 lokasi. Selain itu, PHR juga melakukan perawatan kanal sepanjang 363 km dan saluran air sepanjang 599 km," kata Rudi.

Sepanjang Januari 2024, katanya lagi, PHR juga serius dalam menyediakan akses yang layak dan lancar, baik untuk operasional PHR maupun untuk konektivitas masyarakat antara lain memperbaiki jalan di wilayah Kota Batak, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang sempat mengalami kerusakan.

Rudi mengatakan jalan tersebut, merupakan perlintasan kendaraan operasi migas untuk mendukung ketahanan energi nasional. Meski demikian, warga juga menggunakannya sebagai akses penghubung dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, yang menjadi dampak langsung untuk masyarakat saat jalan itu berfungsi sehingga bisa memperlancar aktivitas arus kendaraan dan orang dari PHR dan masyarakat setempat.

"Mari bersama-sama menjaga dan memelihara jalan tersebut jangan lagi digunakan oleh kendaraan bertonase berat atau over dimension over load (ODOL) sehingga rawan terjadi kerusakan dan masyarakat mengeluh. Jika terpelihara dengan baik maka fasilitas umum ini akan bermanfaat dalam jangka panjang," kata dia.

Rudi meminta angkutan sawit atau angkutan barang lain sebaiknya memperhatikan berat beban kendaraan agar jalan dapat lebih tahan lama. 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement