Rabu 10 Jan 2024 13:56 WIB

BPJS Kesehatan Luncurkan Program Magang Melalui JKN Apprenticeship Program

BPJS Kesehatan akan menyerap lulusan muda untuk tingkatkan kompetensi.

BPJS Kesehatan meluncurkan program magang melalui JKN Apprenticeship Program pada Rabu (10/1/2024).
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan meluncurkan program magang melalui JKN Apprenticeship Program pada Rabu (10/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi di dunia kerja, BPJS Kesehatan meluncurkan program magang melalui JKN Apprenticeship Program pada Rabu (10/1/2024). Melalui program tersebut, BPJS Kesehatan akan menyerap para lulusan perguruan tinggi dalam rangka peningkatan kompetensi dan skill para generasi muda.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal, menjelaskan sumber daya manusia merupakan salah satu komponen utama yang harus dikelola dengan baik agar organisasi dapat persisten dan adaptif terhadap tantangan zaman. Pengelolaan sumber daya manusia bukan hanya dimulai dengan memperhatikan pola reward and punishment, namun juga mempersiapkan employee journey, pengembangan kompetensi, dan karir.

Baca Juga

"Sebagai bagian dari pengelolaan SDM, BPJS Kesehatan senantiasa berkomitmen penuh untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja. Program ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran dunia kerja dan pengembangan kompetensi untuk turut berkontribusi dalam Program JKN. Kami juga akan memberikan reward berupa sertifikat yang tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan uang saku sebagai penghargaan atas waktu dan tenaga yang telah diberikan sebagai peserta magang," ujar Afdal, dalam keterangan tertulis, Rabu.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, setiap tahun ada sekitar 1,8 juta mahasiswa yang menamatkan pendidikan tinggi baik sarjana, sarjana terapan, maupun diploma. Jumlah ini tentu cukup besar dan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, untuk dapat menyerap para generasi-generasi muda sehigga siap bersaing di dunia kerja.

BPJS Kesehatan selaku badan publik yang ditunjuk untuk menyelenggarakan Program JKN, juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut berpartisipasi dalam menyerap para lulusan perguruan tinggi. Melalui skema program magang yang dihadirkan, nantinya seluruh peserta yang berpartisipasi dalam program tersebut juga bisa mendapatkan kesempatan besar untuk menjadi pegawai BPJS Kesehatan melalui pola rekrutmen dan seleksi sesuai ketentuan yang berlaku.

"Pesan yang ingin kami sampaikan kepada seluruh peserta magang adalah, kami ingin memberikan pembelajaran dunia kerja sekaligus mengenalkan lingkungan kerja yang menyenangkan, yang tidak melulu terjebak dalam rutinitas membosankan dan kaku, setiap orang bekerja dengan perasaan senang, namun yang dilakukan membawa makna dan kebermanfaatan bagi sesama," kata Afdal menambahkan.

Perlu diketahui, komitmen BPJS Kesehatan dalam pengembangan SDM telah diakui pada ajang Stellar Award Tahun 2023 untuk kategoti Best Workplace Award for Employer, Top 5 Employer Branding Company for New Generation, Top 5 Favorite Company to Work, Stellar Workplace Recognition in Employee Commitment, dan Stellar Workplace Recognition kategori Government  atau BUMN. Dengan capaian-capaian yang telah berhasil diraih tersebut, BPJS Kesehatan tentu akan berupaya, bahwa program magang yang dijalankan bisa menjadi salah satu sarana pembentukan SDM yang unggul, kompeten, dan terampil untuk dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan kualitas SDM secara nasional baik di masa saat ini dan masa yang akan datang. 

"Untuk itu, kami berharap sinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dapat semakin kuat, sehingga segala bentuk atensi, saran konstruktif lainnya dari jajaran Kementerian Ketenagakerjaan dapat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pelaksanaan program magang ini ke depannya," kata Afdal menjelaskan.

Sekretaris Jenderal sekaligus Plt. Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi menjelaskan setiap tahun jumlah angkatan kerja yang masuk terus berkembang. Menurutnya, angka tersebut juga harus dicarikan solusi bersama agar tidak menambah jumlah tingkat pengangguran terbuka.

Ia menyebut, salah satu solusi agar dapat menekan angka pengangguran terbuka tersebut dengan menyediakan lapangan kerja terhadap generasi muda. Meski terdapat berbagai tantangan yang terjadi seperti ketidaksesuaian antara ilmu yang dipelajari dengan tantangan di dunia kerja, dirinya yakin melalui program pemagangan yang dilakukan BPJS Kesehatan bisa menjadi solusi untuk bisa mulai menjajaki dan menemukan jawaban atas tantangan yang dihadapi.

"Kami mengapresiasi atas upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan yang telah mencoba untuk membuka kesempatan bagi generasi muda, khususnya bagi mahasiswa untuk mulai menjajaki proses magang melalui program apprentenceship, karena kita akan sungguh-sungguh menjaga efisiensi dan efektivitas dalam pembinaan SDM," jelas Anwar.

Dia meyakini bahwa seluruh universitas memiliki Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kementerian Ketenagakerjaan telah bersiergi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk menyatukan visi menjadikan pendidikan sebagai sebuah langkah bersama untuk menciptakan SDM yang berkualitas.

Bukan hanya itu, pihaknya juga akan mendorong agar seluruh peserta program magang memiliki pengetahuan yang akan dijadikan sebagai fondasi untuk berkembang. Menurutnya, program pemagangan ini juga bisa dijadikan sebagai upaya meningkatkan keterampilan yang mahir dalam memahami konteks pekerjaan yang nantinya akan dihadapi.

"Kita juga wajib untuk membangun fondasi karakter. Apabila pengetahuan, keterampilan dipadu dengan fondasi karakter yang baik nantinya akan menciptakan SDM yang unggul dalam menyongsong Indonesia maju," kata Anwar menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement