Kamis 04 Jan 2024 22:00 WIB

Analis Ingatkan The Fed Berpotensi Hanya Pangkas Suku Bunga 75 Bps

Ia mengatakan, pemotongan suku bunga tidak akan terlalu agresif pada tahun ini.

 Ilustrasi Federal Reserve.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Ilustrasi Federal Reserve.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi pasar modal dan dosen Universitas Atma Jaya Hans Kwee mengingatkan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (the Fed) hanya akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps) pada 2024.

“Pelaku pasar terlalu optimistis bank sentral seperti The Fed bakal memotong bunga 6 kali atau 150 basis poin (bps). Mungkin The Fed hanya memotong 75 bps di tahun ini,” ujar Hans Kwee di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan, pemotongan suku bunga tidak akan terlalu agresif pada tahun ini, karena perekonomian negeri Paman Sam masih cukup kuat dan akan soft landing.

“Ekonomi AS masih cukup kuat dan bakal soft landing, sehingga tidak mungkin pemotongan cukup agresif,” ujar Hans Kwee.

Selain itu, ia mengingatkan adanya risiko global yang datang dari perlambatan ekonomi raksasa Asia China, serta konflik geopolitik yang masih berlangsung di beberapa negara.

Ia juga mengingatkan hampir separuh negara-negara di dunia melangsungkan politik elektoral berupa Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024, termasuk beberapa di antaranya negara-negara maju dengan ekonomi besar.

“Selain itu, ada pemilu di AS, Korea Selatan, dan India,” ujar Hans Kwee.

Dari dalam negeri, ia mengatakan para pelaku pasar cenderung akan mencermati (wait and see) seiring penyelenggaraan Pemilu.

“Dalam negeri risiko Pemilu, dimana banyak investor wait and see menjelang Pemilu,” uajr Hans Kwee.

Ia mengingatkan proses Pemilu di dalam negeri berpotensi berlangsung dua putaran seiring ketatnya persaingan di antara ketiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

“Kelihatan di kuartal I 2024 (investor) akan lebih banyak wait and see, karena Pemilu bisa berlangsung dua putaran,” ujar Hans Kwee.

Dalam risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Desember pada Kamis dini hari waktu Indonesia (4/1/2023), menunjukkan adanya diskusi awal mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan, karena laju inflasi sesuai dengan estimasi. Namun demikian, secara spesifik The Fed belum menyampaikan kapan periode waktu pemotongan akan dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement