Jumat 29 Dec 2023 16:05 WIB

Pasar Modal Indonesia Sepanjang 2023 Tumbuh Positif

RNTH tercatat berada pada posisi Rp 10,75 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan pasar modal Indonesia sepanjang 2023 bertumbuh secara positif. Hal tersebut tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 Desember 2023 yang ditutup pada level 7.303,89.

"Level tersebut meningkat 6,62 persen dari penutupan perdagangan 2022," kata Iman, Jumat (29/12/2023).

Baca Juga

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat berada pada posisi Rp 10,75 triliun. Lalu diikuti dengan volume transaksi harian pada angka 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,2 juta kali.

Iman menambahkan, terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai angka Rp 11.762 triliun pada 28 Desember 2023. Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.

Sepanjang 2023, Iman menyebut, BEI telah meluncurkan sejumlah produk, layanan, dan kebijakan baru. Beberapa diantaranya yakni normalisasi jam perdagangan pada 3 April 2023, normalisasi batas Auto Rejection Bawah (ARB) tahap satu pada 5 Juni 2023, peluncuran Indeks Papan Akselerasi pada 31 Mei 2023, peluncuran Papan Pemantauan Khusus Hybrid pada 12 Juni 2023, dan peluncuran New IDX Mobile pada 13 Juli 2023.

Selanjutnya, terdapat pula peluncuran New PLTE, Mofids & Daily Watching (DW) pada 31 Juli 2023, serta peluncuran kampanye 'Aku Investor Saham' pada 10 Agustus 2023. Normalisasi jam perdagangan SPPA dan pelaporan melalui PLTE dilakukan pada 14 Agustus 2023 dan normalisasi batas Auto Rejection Bawah (ARB) tahap 2 pada 4 September 2023.

Pada 26 September 2023, IDXCarbon yang merupakan milestone penting bagi komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat, resmi diluncurkan.

"Menilik transaksi pada perdagangan IDXCarbon, hingga 28 Desember 2023 telah terdapat lebih dari 1,7 juta tCO2e carbon credit tercatat dan total volume 494.254 tCO2e telah diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 30,91 miliar dan 46 registered users," jelas Iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement