REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menganggap Amerika Serikat dan China, dua negara adidaya yang tengah bersaing dalam hegemoni global, sebagai mitra penting untuk mencapai kepentingan nasional.
Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, Vahd Nabyl, mengatakan, AS adalah mitra penting Indonesia dalam beberapa aspek terutama perdagangan dan investasi, pengadaan alutsista, dan kesehatan.
"AS tetap merupakan penyumbang surplus terbesar bagi Indonesia meskipun dari segi nilai dagang diketahui penyumbang terbesar adalah China," kata Nabyl dalam seminar BRIN belum lama ini.
AS juga merupakan mitra penting dalam mendukung modernisasi sistem dan kemampuan pertahanan Indonesia. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bahkan berkunjung ke Amerika Serikat pada Agustus lalu untuk menyatakan komitmen pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX baru dari AS.
Nabyl juga mengatakan AS merupakan mitra penting bagi Indonesia dalam sektor kesehatan. Pada saat pandemi Covid-19 misalnya, Naby menyebut AS adalah salah satu mitra terdepan dalam kerja sama vaksin. Ia menyebut Indonesia merupakan penerima donasi vaksin kedua terbesar AS.
Tak hanya Covid-19, AS juga mitra Indonesia dalam mendukung pemusnahan HIV/AIDS, Polio, Zika, penyakit-penyakit tidak menular (NCDS).
Sama seperti Amerika, Nabyl mengatakan Indonesia dan China juga memiliki hubungan kerja sama yang erat dalam berbagai bidang. Terrmasuk pertahanan, investasi, pariwisata, perdagangan, kesehatan, dan infrastruktur.
Pada 2022, nilai investasi China di Indonesia mencapai 8,2 miliar dolar AS (setara Rp 127 triliun) dan memiliki total nilai perdagangan sebesar 133 miliar dolar AS (Rp 2 kuadriliun). Pada tahun itu, China juga merupakan investor terbesar kedua RI.
Dalam bidang kesehatan, Indonesia dan China menjalin kerja sama vaksin Covid-19 dan Genomics, bahan baku obat dan sister hospital, dan kerja sama Bio Farma-Sinovac serta Kimia Farma-Sinopharm. Pada bidang infrastruktur, China berperan dalam proyek kereta cepat, sinergi Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Iniatiative (GMF-BRI), Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali, dan pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung.
Amerika Serikat dan China merupakan mitra strategis komprehensif Indonesia. Indonesia dan China telah menyepakati Kemitraan Strategis Komprehensif pada Oktober 2013.
Sementara Indonesia dan AS menaikkan status hubungannya dari Kemitraan Strategis menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Washington pada 13 November 2023.