REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya isu negatif seperti investasi bodong dan penipuan kerap membuat masyarakat ragu untuk mulai berinvestasi, termasuk di aset kripto. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat investasi bodong telah menyebabkan kerugian mencapai Rp 139 triliun yang diakumulasi sejak 2017 hingga 2023.
Merespon kondisi tersebut, Reku sebagai platform jual-beli dan investasi kripto mengambil langkah proaktif untuk meluncurkan Portal Transparansi. Co-CEO Reku Jesse Choi mengatakan. sejalan dengan komitmen Reku untuk membimbing perjalanan investasi kripto masyarakat, Portal Transparansi hadir untuk menjadi sumber informasi bagi masyarakat Indonesia tentang berinvestasi kripto.
Pada Portal Transparansi ini, Reku menyajikan rujukan informasi dan tren terkini terkait investasi aset kripto. Mulai dari apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memilih platform investasi, perkembangan industri. Termasuk upaya pencegahan terhadap potensi penipuan atau pengelabuan berkedok investasi kripto.
"Tujuannya adalah untuk menemani perjalanan masyarakat dalam berinvestasi kripto," ungkap Jesse melalui keterangan tulis, akhir pekan ini.
Pada Portal Transparansi tersebut, Jesse menjelaskan, terdapat tiga elemen utama. Yang pertama adalah Transparansi Operasional. Dalam hal ini, Reku akan membagikan bagaimana Reku menjalankan bisnis dan operasional lainnya. Termasuk di antaranya merilis lisensi perusahaan dan laporan audit rutin.
Kedua, masyarakat juga bisa melakukan Cek Fakta terkait informasi di industri kripto. Kemudian ketiga ,terdapat pula Forum Transparansi sebagai sarana masyarakat berdiskusi seputar industri aset kripto bersama komunitas dan tim Reku. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa lebih nyaman dalam berinvestasi kripto.
"Inovasi melalui Portal Transparansi ini membantu para investor meningkatkan pemahaman tentang aset kripto dan terhindar dari kesalahpahaman dalam berinvestasi," kata dia.
Ke depannya, kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto juga diharapkan semakin terbangun dan meningkatkan adopsi investasi kripto sebagai alternatif instrumen diversifikasi.