Senin 18 Dec 2023 17:51 WIB

IHSG Lesu Mengekor Bursa Kawasan Asia

Pelemehan IHSG didorong sentimen suku bunga BI yang diprediksi tak bakal naik.

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (18/12/2023) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 71,47 poin atau 0,99 persen ke posisi 7.119,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,83 poin atau 0,92 persen ke posisi 949,14.

Baca Juga

"Kami melihat BI kemungkinan tidak akan mendahului penurunan suku bunga The Fed karena spread suku bunga secara historis tetap berada pada tingkat yang rendah," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Dari dalam negeri, pada pekan ini 20-21 Desember 2023, Bank Indonesia (BI) akan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) untuk memutuskan kebijakan moneter dalam negeri. BI diperkirakan tidak akan mendahului penurunan suku bunga acuan dari The Fed karena spread suku bunga secara historis tetap berada pada tingkat yang rendah.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 0,37 persen, diikuti sektor properti yang naik sebesar 0,25 persen. Sedangkan sembilan sektor turun yaitu sektor teknologi paling dalam minus 2,87 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 2,15 persen dan 2,13 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KAEF, IRRA, PEHA, CAKK, dan TOBA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni WIIM, WEGE, MPXL, INET dan GIAA. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.280.298 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,84 miliar lembar saham senilai Rp12,37 triliun. Sebanyak 189 saham naik, 356 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 211,60 poin atau 0,64 persen ke 32.759,00, indeks Hang Seng melemah 162,95 poin atau 0,97 persen ke 16.629,23, indeks Shanghai melemah 11,76 poin atau 0,40 persen ke 2.930,80, dan indeks Strait Times melemah 3,28 poin atau 0,11 persen ke 3.113,23.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement