Kamis 14 Dec 2023 16:30 WIB

Dikendalikan Tiktok, Prospek Tokopedia Dinilai Lebih Positif

Sayangnya, market leader segmen UMKM bukan Tokopedia maupun TikTok, tapi Bukalapak.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang wanita memantau ponsel dengan latar belakang logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Seorang wanita memantau ponsel dengan latar belakang logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham GOTO dinilai memiliki prospek kinerja lebih cerah dibanding sebelumnya. Hal itu setelah pembelian 75 persen saham PT Tokopedia (Tokped) oleh ByteDance, perusahaan yang menaungi Tiktok. 

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli meyakini, kinerja adjusted EBITDA perseroan akan semakin cepat positif dibanding prediksi sebelumnya. Ia menyebutkan, prospek GOTO itu didukung oleh lima faktor. 

Baca Juga

Pertama, prediksi dikuasainya pangsa pasar Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce setelah akuisisi Tokopedia oleh Tiktok sekitar 40 persen sampai 50 persen. Sebelumnya Shopee 36 persen, Tokopedia 35 persen, serta Tiktok Shop lima persen.

Kedua, sambungnya, keuangan yang lebih fleksibel. Ketiga, keuntungan dari penjualan live, karena pengguna Tiktok Indonesia merupakan tertinggi kedua di dunia. 

Keempat, potensi cross selling 125 juta pengguna Tiktok untuk layanan dan produk lain GOTO. Kelima, penurunan beban biaya GOTO, karena beban Tokopedia tidak lagi terkonsolidasi ke kinerja GoTo Gojek Tokopedia. 

Sebetulnya, kata dia, dari sisi bisnis, Tokopedia dan Tiktok tidak sejalan. Itu karena, Tiktok Shop menyasar pembeli yang menginginkan harga murah tapi melakukan banyak pembelian.

Sementara pasar Tiktok Shop lebih ke pembeli yang berbelanja dengan harga mahal. Hanya saja tidak sering atau tidak banyak membeli.

Meski begitu, kata dia, keduanya sepakat mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). "Kalau kita ingin ngomongin UMKM, of course leader-nya sekarang Bukalapak bukan GoTo, saya rasa sekarang semua orang melihat e-commerce tuh potensinya di Tier 1 lebih tinggi," tuturnya.

Maka, sambungnya, jika Tokopedia dan Tiktok Shop ingin menggarap UMKM, akan lebih susah dari Tokopedia. Hanya saja, kata dia, dengan keuangan yang mereka miliki sekarang, akan bisa menggarap UMKM, tapi pemain utamanya tetap Bukalapak.

"Of course (garap UMKM) ini strategi paling baik. Itu karena, Tier 1 lebih besar, kontribusinya UMKM ke GDP capai 61 persen," ungkap Christopher.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement