REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BP Tapera menyampaikan telah mendapatkan tugas dari pemerintah untuk ikut menyediakan perumahan untuk kelas masyarapat berpenghasilan rendah (MBR) atau di bawah Rp 8 juta per bulan di kawasan IKN Nusantara.
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan sementara untuk masyarakat atau pekerja yang nantinya akan bermigrasi ke IKN.
“Di IKN memang ada kawasan yang disiapkan untuk dibangun perumahan buat MBR, tentu ini kami (koordinasi) intens dengan kawan-kawan di IKN,” kata Adi dalam webinar Infobank, Selasa (12/12/2023).
Ia mengatakan, akses pembiayaan perumahan untuk MBR di IKN harus disiapkan. Sebab, bukan hanya pegawai negeri dan pengusaha besar yang akan tinggal, namun juga akan ada kelas pekerja dengan gaji di bawah Rp 8 juta per bulan maupun pekerja informal yang akan tinggal.
Sementara menunggu realisasi pembangunan IKN, Adi mengatakan, masyarakat saat ini pun sudah bisa untuk menjadi peserta BP Tapera dengan mengikuti program tabungan perumahan rakyat.
“Dengan platform itu, kami bantu masyarakat kalau nanti akan pindah ke IKN kita siapkan pembiayaannya,” ujar Adi.
Sementara itu, untuk kawasan yang akan disiapkan, Adi mengatakan, BP Tapera bekerja sama dengan bank tanah yang ada di IKN. Ia menyebut sedikitnya ada lahan sekitar 400 hektare yang akan disiapkan.
“Ini baru dalam tataran lahan, kita kerja sama dengan pengembang. BP Tapera akan menjaring permintaannya,” ujarnya.
BP Tapera juga akan memastikan pengembang perumahan membangun rumah dengan kualitas baik meski rumah untuk MBR merupakan rumah bersubsidi.
Ketua Umum sosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah, mengatakan, pihaknya sudah berkunjung ke IKN dan sudah terdapat pembangunan infrastruktur. Hanya saja, ia belum mengetahui hingga saat ini di kawasan yang akan disiapkan untuk dijadikan perumahan.
“Kami tetap bicara bagaimana agar nantinya rumah layak huni,” ujarnya.