Selasa 05 Dec 2023 15:32 WIB

TikTok dan GoTo Capai Kesepakatan Investasi

GoTo dan TikTok akan mengumumkan rincian kerja sama tersebut pekan depan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial, Jakarta, Jumat (28/5/2021) (ilustrasi).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial, Jakarta, Jumat (28/5/2021) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TikTok milik ByteDance dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di salah satu unit Grup GoTo di Indonesia. Dikutip Bloomberg, Selasa (5/12/2023), kedua platform akan bekerja sama dalam layanan belanja online.

Bloomberg melaporkan, TikTok telah setuju untuk bekerja sama secara luas dengan Tokopedia milik GoTo di beberapa wilayah Indonesia. Layanan video asal Cina itu menghindari persaingan secara langsung dengan Tokopedia. 

Baca Juga

GoTo dan TikTok berencana mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya pada pekan depan. Meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari aliansi tersebut sedang diselesaikan dan dapat berubah sebelum diumumkan.

"Perjanjian antara GoTo dan TikTok masih harus menunggu persetujuan peraturan dan masih bisa gagal," menurut sumber Bloomberg yang enggan disebutkan namanya.

Investasi di Tokopedia akan menjadi investasi pertama bagi TikTok Shop. TikTok Shop sebelumnya harus berhenti beroperasi di Indonesia setelah mendapat keluhan dari pedagang lokal. TikTok Shop dianggap merusak penjualan pada pedagang lokal.

Kini, kerja sama dengan Tokopedia dapat mendukung ekspansi TikTok di pasar lain seperti Malaysia. Pemerintah telah mengisyaratkan kesediaannya untuk meninjau kembali pengaruh pemain luar negeri seperti TikTok.

Bloomberg News melaporkan bulan lalu TikTok dan GoTo sedang mendiskusikan potensi investasi tetapi opsi lainnya adalah usaha patungan. Hal ini mungkin memerlukan pembangunan platform e-commerce baru. Namun perwakilan TikTok dan GoTo menolak mengomentari hal tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement