Jumat 01 Dec 2023 09:56 WIB

Ikuti Penguatan Indeks Global, IHSG Berpotensi Rebound Tembus Level 7.100

Sejumlah indeks di AS dan bursa Asia Pasifik menunjukkan performa menghijau.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harha Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan awal Desember 2023. Pagi hari ini, IHSG melemah ke level 7.022,76 setelah ditutup naik 0,63 persen.

Pelemahan IHSG terjadi di tengah investor asing yang mencatatkan jual bersih atau net sell. Kemarin, net sell asing mencapai Rp 139 miliar dengan saham yang paling banyak dilepas INCO, INDF, BUMI, BBNI, dan KLBF.

Baca Juga

Pada hari ini, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memproyeksi IHSG akan mengalami penguatan. "Hari ini IHSG berpotensi menembus 7.100," kata Fanny, Jumat (1/12/2023).

Menurut Fanny, kenaikan IHSG seiring dengan pergerakan indeks Dow Jones Industrial Avarage yang menguat signifikan 1,47 persen karena inflasi di AS terkendali. S&P 500 juga naik 0,38 persen, sementara Nasdaq melemah sebesar 0,23 persen.

Core personal consumption expenditures (PCE) price index untuk Oktober 2023 sebesar 3,5 persen YoY, turun dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini membuat para investor menyimpulkan Federal Reserve kemungkinan telah selesai menaikkan suku bunga.

Bursa Asia Pasifik juga mengalami penguatan kemarin. Beberapa bursa yang mencatat penguatan cukup signifikan adalah BEI dan bursa Australia. Sementara bursa China mengalami koreksi. 

Aktivitas pabrik di China turun untuk kedua kalinya secara berturut-turut pada November. NBS manufacturing PMI China pada November mencapai 49,4, di bawah perkiraan. Korea Selatan mempertahankan suku bunga di level 3,5 persen, sesuai dengan perkiraan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement