REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila, mengatakan bahwa pembiayaan kendaraan listrik pada 2023 diprediksi akan ditutup dengan angka mencapai Rp 170 miliar untuk segmen roda dua dan roda empat.
“Kalau tahun ini, kita perkirakan bisa tutup (pembiayaan kendaraan listrik) hingga Rp 160-170 miliar,” kata Dewa Made Susila di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023).
Kepercayaan diri menyoal angka pembiayaan kendaraan listrik terlihat berkat capaian positif yang didapat hingga Oktober, yang telah mencapai Rp140 miliar dari kedua segmen tersebut. Komposisi pembiayaan tersebut masih didominasi oleh kendaraan roda empat.
“Tahun ini baru sampai Oktober saja, sudah sampai Rp140 miliar dari motor dan mobil. Komposisinya 70 banding 30 persen,” kata Dewa Made Susila menjelaskan.
Menurut dia, perkembangan tren elektrifikasi di Indonesia sudah sangat begitu pesat, terlihat berkat respon konsumen elektrik di Indonesia yang sudah teredukasi dengan baik.
“Kita melihat memang kendaraan listrik ini cukup positif trennya, terlebih jika ditambah dengan infrastruktur yang cukup baik lagi itu akan lebih bagus lagi ke depannya,” kata dia.
Meski begitu, jika dibandingkan dengan keseluruhan pembiayaan yang ada di Adira Finance, porsi pembiayaan kendaraan listrik cenderung masih kecil yakni baru mencapai 1-2 persen saja. Dengan adanya perkembangan infrastruktur dan juga edukasi yang lebih, Adira Finance meyakini akan terjadinya kenaikan yang cukup positif.
Menurut catatan yang dibagikan, untuk secara keseluruhan pembiayaan Adira Finance, pada kuartal III 2023, mereka mencatatkan pertumbuhan positif dengan pembiayaan baru yang tumbuh sebesar 39 persen year-over-year menjadi Rp30,4 triliun.
Piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan pada September 2023 tercatat telah mencapai Rp52,8 triliun, meningkat 26 persen yoy.