Rabu 15 Nov 2023 16:15 WIB

Bukan Antam, Produksi Emiten Ini Naik 16,5 Persen Hingga September 2023

J Resources yakin produksi pada 2023 bisa capai target 100 ribu ons.

Jamaah haji Indonesia memilih perhiasan emas di toko emas yang berada di sekitar Masjid Nabawi, Madinah (ilustrasi).
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Jamaah haji Indonesia memilih perhiasan emas di toko emas yang berada di sekitar Masjid Nabawi, Madinah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pertambangan emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (J Resources) mencatatkan jumlah produksi sebesar 50.151 ons (oz) emas hingga September 2023, meningkat 7.114 ons atau 16,5 persen dibandingkan dengan pencapaian per September 2022 sebanyak 43.037 ons.

Direktur Utama J Resources Edi Permadi mengatakan, kenaikan produksi juga dicapai selama bulan Oktober 2023 sebanyak 15 ribu ons dengan tren produksi harian yang cukup stabil. J Resources yakin jumlah produksi pada 2023 akan sesuai dengan target, yaitu sampai dengan 100 ribu ons.

Baca Juga

"Dengan harga komoditas emas yang cukup tinggi, akan memberikan nilai tambah terhadap kinerja tahunan kami," ujar Edi dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dipublikasi oleh J Resources, menunjukkan adanya peningkatan kinerja baik secara operasional maupun keuangan.

"Rata-rata jumlah produksi emas di kuartal I dan II tahun 2023, yaitu sebanyak 15 ribu oz emas, sedangkan di kuartal III meningkat menjadi 20 ribu oz. Sesuai dengan perencanaan yang telah kami buat, masih akan terjadi peningkatan produksi di kuartal IV tahun ini," kata Edi Permadi.

Sementara jumlah penjualan sampai September 2023 tercatat sebanyak 49.198 ons, naik 14,4 persen dibandingkan pencapaian di September 2022, yaitu sebanyak 42.999 ons.

J Resources juga mencatatkan jumlah pendapatan sampai dengan September 2023 adalah sebesar 93 juta dolar AS atau naik 16 juta dolar AS dibandingkan dengan September 2022.

Peningkatan kinerja operasional di kuartal III 2023 juga tercermin dari membaiknya laba setelah pajak. Laba kotor J Resources sampai dengan September 2023 adalah sebesar 51,2 juta dolar AS atau naik sebesar 19,2 juta dolar AS dibandingkan dengan September 2022, yaitu sebesar 32 juta dolar AS.

Laba operasional per September 2023 adalah sebesar 23,6 juta dolar AS atau naik sebesar 16,1 juta dolar AS dibandingkan dengan September 2022, yaitu sebesar 7,5 juta dolar AS.

Sebagaimana diketahui, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) memiliki tiga tambang yang sedang berproduksi yakni Tambang Penjom, Malaysia, Tambang Bakan di Sulawesi Utara yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM).

Ketiga, Tambang Seruyung di Maluku Utara yang dikelola PT Sago Prima Pratama ( SPP). Dari ketiga tambang tersebut, perseroan berhasil membukukan produksi sebesar 170 kilo ons emas per tahun.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement