Sabtu 11 Nov 2023 09:37 WIB

BI: Aliran Modal Asing Keluar Bersih Capai Rp 1,27 Triliun

Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun meningkat ke level 6,81 persen.

Aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 1,27 triliun selama periode 6-9 November 2023.
Foto: Prayogi/Republika.
Aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 1,27 triliun selama periode 6-9 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 1,27 triliun selama periode 6-9 November 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, di Jakarta, Sabtu, bahwa perkembangan tersebut berasal dari modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 1,59 triliun dan di pasar saham Rp 1,35 triliun, sementara modal asing masuk bersih di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai Rp 1,66 triliun.

Baca Juga

Dengan demikian, modal asing bersih yang masuk ke Indonesia sejak 1 Januari hingga 9 November 2023 menjadi sebesar Rp 57,55 triliun di pasar SBN dan Rp 19,28 di SRBI, sedangkan modal asing keluar bersih di pasar saham mencapai Rp 15,97 triliun.

Selanjutnya, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat sebesar 83,78 basis poin (bps) per 9 November 2023, relatif stabil dibandingkan per 3 November 2023 yang sebesar 83,83 bps.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada Jumat (10/11/2023) pagi melemah di level Rp 15.670 per dolar AS jika dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (9/11/2023) Rp 15.650 per dolar AS.

Pada saat rupiah melemah, indeks dolar AS menguat ke level 105,91 pada akhir perdagangan Kamis (9/11).

Di sisi lain, imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun meningkat ke level 6,81 persen. Demikian juga dengan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun yang naik menjadi 4,624 persen.

BI memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait sekaligus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan demi pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement