Selasa 07 Nov 2023 15:54 WIB

Pabrikan Mobil China: Harusnya Indonesia Buat Mobil Listrik Lebih Awal

Sebab masa depan otomotif adalah kendaraan listrik.

Logo Chongqing Changan Automobile ditampilkan di stannya selama pameran otomotif Auto China 2016 di Beijing, China, 25 April 2016.  Foto ilustrasi.
Foto: Reuters
Logo Chongqing Changan Automobile ditampilkan di stannya selama pameran otomotif Auto China 2016 di Beijing, China, 25 April 2016. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CHONGQING -- Salah satu pejabat pabrikan mobil China, Changan Automobile, mengatakan Indonesia seharusnya sejak dulu membangun baik pabrik kendaraan listrik (electronic vehicle atau EV) maupun suku cadangnya, karena masa depan otomotif adalah EV.

"Ya seharusnya kita (China dan Indonesia), bisa melihat keunggulan kendaraan listrik lebih awal dan membuat strateginya lebih awal. Hal itu tidak masalah lagi selama dapat memproduksi kendaraan yang berkualitas baik dengan tim lokal yang baik juga," kata Chief Software Architect & Chief Technology Officer Changan Automobile Frank Han di Chongqing, China pada Selasa (7/11/2023).

Baca Juga

Frank Han menyampaikan, hal tersebut pada sela-sela Belt and Road Conference on Science and Technology Exchange (Konferensi Sabuk dan Jalur untuk Pertukaran Sains dan Teknologi) pertama berlangsung di Chongqing, China pada 6-7 November 2023.

Changan sendiri masuk dalam lima besar pabrikan mobil yang laris di pasar China setelah BYD, Volkswagen, Toyota, dan Honda. Bahkan Changan sudah mendirikan pabrik sendiri di luar negeri.

"Bisnis kami termasuk yang berkembang cukup cepat karena konsumen selalu ingin mobil berkualitas dan aman tetapi dengan harga terjangkau. Saya rasa itu keunggulan mobil asal China," tambah Frank.

Diketahui Changan pada 26 Oktober 2023 lalu baru saja mengembangkan sayap dengan membangun pabrik EV di kawasan industri Thailand, WHA Group seluas 40 hektare. Pabrik itu dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025 dengan kapasitas awal 100 ribu unit per tahun.

Pabrik itu akan menjadi basis produksi kendaraan listrik untuk memasok pasar Thailand dan mengekspor ke negara-negara tetangga ASEAN dan pasar lainnya termasuk Australia, Selandia Baru, dan Inggris.

"Tentu Indonesia punya kesempatan untuk menjadi pemasok lokal atau kerja sama lainnya, kami terbuka untuk semua potensi kolaborasi, apalagi Indonesia dapat menjadi pasar potensial untuk produk otomotif China didukung dengan pertumbuhan permintaan akan mobil listrik juga meningkat pesat," ungkap Frank.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement