Selasa 07 Nov 2023 14:50 WIB

Harga Beras Masih Mahal, Pedagang Cipinang: Stok Seret

Kalaupun sudah panen, harga gabah tetap akan mahal.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Beras Food Station, Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023) (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Beras Food Station, Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) menyampaikan harga beras memang masih cukup tinggi kendati pasokan yang masuk ke Pasar Cipinang telah mengalami kenaikan. Sebab, jumlah pasokan yang masuk masih belum optimal untuk mengimbangi permintaan masyarakat. 

Ketua Koperasi Pedagang PIBC, Zulkifli Rasyid, mengatakan, saat ini secara berangsur-angsur memang sudah terjadi perbaikan jumlah pasokan dari sentra-sentra padi yang tengah panen. Meski demikian, panen saat ini hanya terjadi di sebagian kecil sentra padi. 

Baca Juga

Itu sebabnya, harga beras memang diakui masih cukup mahal di level konsumen. "Kalau disebut pasokan sudah melimpah, itu sudah kata-kata salah, karena harga beras enggak turun. Pasokan memang masuk tapi tidak sesuai harapan," kata Zulkifli saat dihubungi Republika, Selasa (7/11/2023). 

Koperasi Pedagang PIBC belum dapat memasikan apakah akan terjadi penurunan harga hingga akhir tahun ini. Sebab, kalaupun ada panen, harga gabah dari petani tetap tinggi. Berdasarkan pantauan Republika, harga gabah saat ini tembus Rp 7.500 per kg dari sebelumnya hanya berkisar Rp 5.000 per kg. 

"Kita sama-sama tahu, di daerah itu walaupun ada panen harga gabah mahal juga. Kita tidak bisa harapkan juga semua panen itu dibawah semua ke pasar induk," kata Zulkifli. 

Zulkifli mengatakan, penurunan harga beras secara signifikan kemungkinan baru akan terjadi sekitar bulan Maret 2023 di mana puncak panen akan tiba. Namun, itu juga akan tergantung dari hasil panen yang akan diperole petani nantinya. 

"Tapi kalau panennya berjalan baik, kalau tidak baik, ya tetap pada posisi nyambung (harga tinggi)," ujar dia.

Mengutip data PIBC per 5 November 2023, rata-rata seluruh harga jenis beras masih berkisar Rp 12.777 per kg, turun tipis dari rata-rata Oktober Rp 12.805 per kg. Kendati demikian, harga beras tahun ini konsisten mengalami kenaikan sejak 2021. Di mana, pada November 2021 rata-rata harga beras di PIBC masih Rp 9.537 per kg dan November 2022 naik menjadi Rp 10.529 per kg.  

Adapun total stok beras di PIBC saat ini sudah kembali naik ke level 31,8 ribu ton per hari dari sebelumnya yang sempat turun hingga 26 ribu ton. Menurut Pamrihadi, jumlah stok PIBC saat ini sudah masuk dalam kategori aman, selanjutnya tinggal menunggu terus berdatangannya pasokan beras dari daerah-daerah sentra. Termasuk, beras cadangan pemerintah dari gudang Bulog. 

Panel Harga Badan Pangan Nasional, Selasa (7/11/2023), rata-rata harga beras medium level konsumen di DKI Jakarta, yang termasuk ke dalam Wilayah I sudah dihargai Rp 13.030 per kg atau 19,54 persen lebih mahal dari harga acuan normal versi pemerintah. 

Sementara itu, di tempat yang sama, harga beras premium sudah dihargai Rp 14.890 per kg atau 7,12 persen lebih tinggi dari HET beras. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement