Kamis 02 Nov 2023 08:15 WIB

Pendapatan Garuda Indonesia Group Terbang 48,3 Persen

Pendapatan penerbangan berjadwal naik 49,02 persen yoy menjadi 1,72 miliar dolar AS.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Pesawat milik PT Garuda Indonesia yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan Pertamina SAF, sebelum melakukan lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/10/2023).
Foto: ANTARA/Farhan Arda Nugraha
Pesawat milik PT Garuda Indonesia yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan Pertamina SAF, sebelum melakukan lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan fundamental bisnis yang konsisten. Hal tersebut terefleksikan dalam capaian pendapatan usaha perusahaan secara group hingga kuartal III 2023, yang tumbuh sebesar 48,32 persen menjadi 2,23 miliar dolar AS jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, capaian tersebut juga meningkat jika dibandingkan pendapatan hingga akhir kuartal II 2023. "Pembukuan pendapatan usaha Garuda Indonesia Group hingga kuartal III 2023 tumbuh sebesar 60 persen dibandingkan pendapatan usaha pada akhir periode kuartal II 2023," kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga

Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia hingga kuartal III 2023 tersebut turut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02 persen secara tahunan menjadi 1,72 miliar dolar AS. Pendapatan penerbangan tidak berjadwal sebesar 274,25 juta dolar AS dan pendapatan lainnya mencapai 234,91 juta dolar AS.

Irfan mengungkapkan setelah berhasil merampungkan restrukturisasi utang pada akhir 2022, Garuda Indonesia terus mengakselerasikan berbagai langkah transformatif perbaikan kinerja. "Dengan indicator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow Perusahaaan, outlook pemulihan kinerja kami harapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsisten," ungkap Irfan.

Solidnya pertumbuhan kinerja usaha juga terlihat dari tren pertumbuhan kinerja operasional. Irfan menyebut pada Januari hingga September 2023, Garuda Indonesia secara group berhasil mengangkut sebanyak 14,28 juta penumpang. Angka tetsenut tumbuh 36,05 persen dibandingkan capaian angkutan penumpang pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pada periode yang sama, Garuda Indonesia sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48 persen menjadi 5,76 juta penumpang. "Ini terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional yang masing-masing tumbuh secara signifikan sebesar 41,44 persen dan 153,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," jelas Irfan.

Tren positif tersebut turut diperkuat oleh optimisme dari sisi tingkat keterisian pesawat atau Seat Load Factor (SLF). Pada Januari hingga September 2023, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan SLF sebesar 71,02 persen atau 7,72 persen lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 65,93 persen.

"Garuda Indonesia berhasil mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan dengan capaian 87,8 persen dari total 44.353 keberangkatan pada periode Januari hingga September 2023," ucap Irfan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement