Rabu 01 Nov 2023 20:46 WIB

Berkat Digitalisasi, Pertamina Hemat Anggaran Subsidi Rp 53,5 triliun

Pertamina memanfaatkan sejumlah teknologi mutakhir.

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan telah melakukan penghematan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji berkat penerapan digitalisasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
PT Pertamina (Persero) mengungkapkan telah melakukan penghematan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji berkat penerapan digitalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengungkapkan telah melakukan penghematan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji hingga Rp 53,5 triliun pada 2022 berkat penerapan digitalisasi oleh BUMN minyak dan gas bumi itu. Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Erry Widiastono mengatakan, berkat pemanfaatan teknologi digital yang dimulai sejak 2018, Pertamina dapat memantau ketersediaan serta penyaluran BBM dan elpiji bersubsidi agar tepat sasaran.

"Pada 2022, di mana realisasi penyaluran hampir 1 juta kiloliter, lebih kecil dari kuota subsidi. Ini memberikan manfaat signifikan bagi penghematan sebesar Rp 53,5 triliun dari anggaran subsidi," kata Erry saat ditemui disela kegiatan Pertamina Digital Expo 2023 di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga

Erry menyebutkan dalam melakukan transformasi digital Pertamina memanfaatkan sejumlah teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), hingga analisis big data.

Adapun tujuan utama dari transformasi digital yang dilakukan Pertamina, ungkap Erry, adalah untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mendorong keberlanjutan bisnis.

"Transformasi digital menjadi langkah penting dalam mengubah cara industri minyak dan gas, khususnya Pertamina, dalam menjalankan operasional sehari-hari dari penggunaan inspeksi berbasis sistem, mengurangi emisi karbon, hingga otomatisasi di fasilitas mulai dari hulu sampai di hilir," ujar Erry.

Lebih lanjut, Erry menjelaskan, transformasi digital yang dilakukan Pertamina juga telah memberikan nilai tambah sebesar 441 juta dolar AS bagi perusahaan dan 36,8 juta dolar AS bagi pemerintah.

"Tahun 2022 transformasi digital di Pertamina itu telah menghasilkan value creation sebesar 441 juta dolar AS dan ditambah lagi sekitar 36,8 dolar AS bagi pemerintah Republik Indonesia," ungkapnya.

Erry menuturkan Pertamina akan terus mendorong transformasi digital yang berkelanjutan serta menghadirkan inovasi baru guna memberikan dapat positif bagi masyarakat.

"Pertamina akan terus tumbuh dengan transformasi digital berkelanjutan serta menghadirkan inovasi-inovasi baru untuk memperkuat operasional perusahaan dan memperluas dampak positif bagi masyarakat," ucap Erry.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement