REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Yuana Rochma Astuti mengungkapkan, ekonomi kreatif subsektor musik dan fotografi memiliki berbagai peluang di masa depan melalui pemanfaatan ekosistem digital, khususnya Non-Fungible Token (NFT).
"Para pelaku kreatif subsektor musik dan fotografi memiliki berbagai peluang di masa depan melalui pemanfaatan ekosistem digital, khususnya NFT," ujar Yuana di Jakarta, Senin (30/10/2023).
Yuana menjelaskan, berkembangnya NFT khususnya di bidang fotografi memberikan peluang kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Sebab, jangkauan penjualan melalui NFT lebih luas.
"Hal ini dibuktikan dari perkembangan yang meliputi aset kripto, NFT dan segala sesuatu terkait blockchain yang terlihat dari jumlah investor kripto pada akhir 2021 berjumlah 10 juta investor naik dua kali lipat dibandingkan 2020," ujarnya.
Sementara itu, pemanfaatan NFT, ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya mendorong pemanfaatan ekosistem digital khususnya NFT (Non-Fungible Token) bagi pelaku ekonomi kreatif khususnya subsektor musik dan fotografi. Sandiaga menjelaskan program ini dapat membantu pelaku bisnis untuk memahami bagaimana NFT dapat mengubah model bisnis, mempelajari cara memanfaatkan teknologi untuk memonetisasi konten, memperluas basis pelanggan, dan menciptakan pengalaman unik bagi konsumen.
"Di tengah-tengah NFT dan juga bagaimana memonetisasi karya-karya seni di dalam metaverse, kita melihat ada ruang. Beberapa karya yang bisa masuk ke dalam metaverse ini, menurut saya akan membuka peluang usaha dan kesempatan kerja dan akan meningkatkan penghasilan pelaku ekonomi kreatif," ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta program kelas NFT Grafting In, Clara dalam mengaku senang bisa menjadi bagian dari acara ini, sehingga membawa komunitas seni, para tech enthusiast, dan pelaku teknologi blockchain, khususnya NFT bersama-sama membangun industri kreatif dan digital di Indonesia.
"Acara ini dapat meningkatkan literasi digital kepada semua kalangan khususnya bagi masyarakat yang awam tentang teknologi blockchain. Semoga semakin banyak masyarakat yang paham bagaimana teknologi ini dapat membantu sekaligus membentuk masa depan lebih baik," ujarnya.