Senin 30 Oct 2023 14:54 WIB

Kapal Pesiar Jumbo Bawa Hampir 4.000 Wisman Sandar di Bali

Ini langkah penting menjadikan Benoa sebagai markas kapal pesiar internasional.

Wisatawan melintas di dekat kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun yang bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (9/3/2020) (ilustrasi).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Wisatawan melintas di dekat kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun yang bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (9/3/2020) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kapal Pesiar jumbo berukuran panjang 317 meter dengan lebar 37 meter yang membawa sebanyak 3.944 penumpang mancanegara termasuk kru sandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.

"Kedatangan kapal pesiar ini merupakan langkah penting untuk menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai markas kapal pesiar internasional," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Jodi Mahardi di sela menyambut kedatangan kapal pesiar itu di Denpasar, Senin (30/10/2023).

Baca Juga

Kapal pesiar Celebrity Solstice berbendera Malta, negara di selatan Italia itu tiba di Bali setelah berlayar dari Sydney, Australia, dan rencananya sandar di Pulau Dewata selama dua hari satu malam atau hingga 31 Oktober 2023. Jumlah penumpang mencapai 2.776 orang dan 1.168 orang kru kapal yang dinakhodai Kapten Theodoros Zakkas yang disambut tari cenderawasih, tari penyambutan khas Bali.

Para wisatawan mancanegara itu kemudian keluar melalui terminal kedatangan internasional Pelabuhan Benoa setelah menyelesaikan proses imigrasi secara digital melalui aplikasi berbasis kode batang atau barcode. Wisatawan mancanegara kelas atas itu kemudian sudah ditunggu agen perjalanan wisata untuk berkeliling di sejumlah destinasi wisata, baik menaiki bus pariwisata dan menggunakan kendaraan mewah.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun menjelaskan wisatawan mancanegara itu membeli paket wisata di antaranya mengunjungi Ubud, Kintamani, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Taman Ayun, Kintamani, hingga sejumlah destinasi lainnya. Setelah berwisata di sejumlah destinasi wisata, mereka kemudian kembali ke kapal sebagai tempat mereka menginap.

"Kami berharap ini memberi dampak positif karena belanja mereka tinggi, apalagi mereka ini tergolong wisatawan kaya sehingga harapannya ini membawa dampak luar biasa dan pelaku pariwisata harus cepat menangkap peluang ini," ujar dia.

Pengeluaran atau belanja turis kapal pesiar itu, kata dia, diperkirakan melampaui belanja turis asing pada umumnya yang mencapai 1.200 dolar AS per kunjungan per orang per hari.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement