REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyebutkan, sebanyak 70 ribu unit sepeda motor listrik sudah digunakan di Indonesia. Jumlah tersebut terhitung sejak 2018 sampai 23 September 2023.
Meski begitu, pemerintah tetap mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik atau Electrical Vehicle (EV). Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan subsidi atau bantuan motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit bagi 200 ribu motor listrik. Sekretaris Jenderal Aismoli Hanggoro Ananta menyatakan, perawatan motor listrik itu relatif mudah.
"Hampir bisa dikatakan minim perawatan," ujarnya kepada Republika pekan ini.
Ia pun membagikan cara merawat motor listrik. Pertama, paling penting perhatikan perawatan baterai.
"Jangan menunggu baterai drop nol persen baru di-charge. Samalah seperti kita me-maintenance handphone, jangan sampai dia nol baru di-charge, setidaknya pas baterai sudah 20 persen," jelas Hanggoro.
Kedua, perhatikan saat mencuci motor listrik. Walau dirinya yakin komponen motor listrik sudah cukup kedap untuk menahan masuknya air dan debu.
Ketiga, rutin dibawa ke bengkel. "Sama seperti motor bensin, sama-sama harus dibengkelin juga, tapi pengecekannua tidak sekomplek kendaraan bensin, karena part-nya tertutup nggak perlu dibongkar, paling baterai," tuturnya.
Hanggoro menegaskan, secara keseluruhan perawatan baterai pada kendaraan listrik paling penting. Jika dirawat dengan baik, maka motor listrik bisa awet selama lima hingga 10 tahun lebih.