REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Asian Creative & Digital Economy Youth Summit (ACE-YS) dinilai sebagai pendorong inovasi dan kewirausahaan dalam industri kreatif. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim serta Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, juga menggarisbawahi peran penting tindakan kolektif di antara pemuda di wilayah Asia.
"Konferensi ini lebih dari sekadar pertemuan. Ini adalah mercusuar untuk kolaborasi lintas batas dan berbagi pengetahuan," ujar Erick saat membuka acara ini di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Dan yang terpenting, erick menegaskan, acara ini merupakan jembatan yang menghubungkan para kreatif muda Indonesia dengan investor internasional. Termasuk menciptakan peluang yang mungkin sebelumnya terasa sulit dijangkau.
"Misi kita jelas, memajukan tindakan kolektif di antara para anak muda Asia, agar mereka dapat menjadi pemain global di sektor kreatif dan digital," ucapnya. "Kami ingin menciptakan platform bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan, berbagi ide, dan terhubung dengan calon investor."
Pemerintah sangat berkomitmen mendukung acara ini dan menghubungkan para pelaku dengan para pemangku kepentingan yang dapat mewujudkan visi ini. Ia percaya pada anak-anak muda, para generasi penerus, yang secara bersama-sama mewujudkan impian.
"Perjalanan kita dimulai di sini, dan saya berharap dapat bertemu dengan Anda semua di rangkaian ACE-YS 2023, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah dan inovatif untuk Asia," kata Erick.
ACE-YS diselenggarakan pada 28-29 Oktober 2023 di Taman Mini Indonesia Indah. Acara dibuka Menko Marves Ad Interim serta Menteri BUMN Erick Thohir. Acara yang digelar Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Selaksa bekerja sama dengan Lazada Indonesia (Lazada) diharap dapat menjadi wadah berbagi pengalaman dan pandangan sebagai bagian dari komitmen bersama memajukan ekonomi kreatif di tingkat regional.
CEO Lazada Indonesia, James Chang, percaya perekonomian digital merupakan kunci membangun masa depan Asia yang lebih sejahtera dan inklusif. Ia mengatakan ada tiga hal utama yang dibutuhkan generasi muda yakni technology, growth, and dream.
"Dunia digital bisa menjadi platform untuk inovasi, memberikan ruang untuk kreativitas, dan yang terpenting, menjadi katalisator untuk pertumbuhan," ujarnya.
Perwakilan Steering Committee ACE-YS, Fadhila Hasna Athaya, mengatakan ACE YS digelar dengan mengedepankan perencanaan jangka panjang. Gelaran tahun ini mengambil tema New Waves from The SEA, bermakna inisiasi yang melibatkan anak muda di Asia Tenggara sebagai awal dari visi membangun collective action antar pelaku dan pemangku kepentingan industri kreatif dan digital di Asia.
"ACE-YS bukan hanya one-time event, tapi sebuah rangkaian program rutin yang akan melibatkan semua pihak sehingga menciptakan ekosistem kreatif dan digital yang inklusif dan berkelanjutan," kata Fadhila.