Rabu 18 Oct 2023 16:26 WIB

Pengusaha Sebut Pemimpin Indonesia 10 Tahun Mendatang Tentukan Nasib Bonus Demografi

Bila pemimpin kedepan gagal kelola bonus demografi akan bebani ekonomi Indonesia

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, mengatakan Indonesia hanya memiliki waktu 10 tahun untuk bisa keluar dari jebakan bonus demografi.
Foto: Tangkapan layar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, mengatakan Indonesia hanya memiliki waktu 10 tahun untuk bisa keluar dari jebakan bonus demografi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, mengatakan Indonesia hanya memiliki waktu 10 tahun untuk bisa keluar dari jebakan bonus demografi. Oleh karena itu, mereka yang akan menjadi presiden dan wakil presiden akan menentukan kemampuan Indonesia untuk mengelola bonus demografi yang akan diperoleh. 

“Kami tidak bisa menilai baik buruk semua (pasangan capres-cawapres) semua punya alasan masing-masing. Yang pasti, kami selalu mengatakan pemimpin masa depan ini sangat penting karena Indoensia hanya punya waktu 10 tahun keluar dari (jebakan) bonus demografi,” kata Shinta di ICE BSD City, Rabu (18/10/2023). 

Hal tersebut diungkapkan Shinta saat diminta tanggapan pasca dideklarasikannya pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Jakarta hari ini. 

Shinta mengatakan, pada 10 tahun berikutnya, bila Indonesia telah gagal mengelola bonus demografi akan justru akan menjadi beban bagi ekonomi Indonesia. Dari sisi pengusaha, yang terpenting saat ini adalah menciptakan lapangan-lapangan usaha dan perlu mendapat dukungan pemimpin Indonesia selanjutnya. 

“Kita tentu saja mau pemimpin yang bisa terus mendorong untuk berdaya saing, kompetisi, pengembangan SDM, itu pastinya,” ujar Shinta. 

Di sisi lain, pihaknya juga meminta agar pemerintah saat ini dapat benar-benar menjaga situasi keamanan jelang Pemilu 2024 tidak menghambat sektor bisnis. Stabilitas politik juga amat perlu untuk dijaga agar para pengusaha dapat terus menarik investor berinvestasi di Indonesia. 

Apindo sendiri, lanjut Shinta, telah membuat peta jalan yang dikhususkan untuk sektor-sektor bisnis tertentu. Hal itu nantinya akan menjadi masukan bagi pasangan pemimpin yang akan menggantikan Jokowi-Ma’ruf saaat ini. 

Shinta sekaligus menegaskan, Apindo tidak dalam posisi untuk menilai secara politis. “Siapapun pemimpin yang dicalonkan, pasti sudah melalui proses untuk mencari pasangan yang mumpuni, paling cocok satu sama lain,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement