REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan saat ini terus melakukan transformasi bisnis dengan memanfaatkan digitalisasi. Salah satunya dengan adanya penggunaan Ferizy.
"Kami maunya sederhana, 100 persen orang yang naik punya aplikasi Ferizy. Itu targetnya, jadi semua orang bisa mandiri," kata Direktur Utama ASP Indonesia Ferry Ira Puspadewi di Kantor ASDP, Kamis (13/11/2023).
Dia menargetkan nantinya pengembangan bisnis yang dilakukan ASDP sama seperti transportasi udara. Semua semakin efisien dan penumpang lebih mandiri dalam melakukan perjalanan.
"Zaman dulu pesawat itu bisa beli tiket di bandara tapi kan sekarang sudah tidak lagi. Kami ingin bertransisi ke arah sana juga," ucap Ira.
Ira memastikan, nantinya ASDP tidak hanya mencari sumber pendapatan dari penjualan tiket saja. Dengan ekosistem yang saat ini dibuat, ASDP memastikan akan menggandeng partner strategis untuk pengembangan bisnis.
"Ada properti, ada juga di ticketing dengan sistem bundling yang sedang kita garap misalnya untuk menyeberang ini kita akan kawinkan dengan wisata di Bakauheni misalnya dengan satu tiket yang sama," tutur Ira.
Untuk itu, ASDP memastikan akan terus menggenjot penambahan pengguna Ferizy. Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Indonesia Ferry Yusuf Hadi mengatakan saat ini pengguna Ferizy sudah mencapai 1,6 juta.
Yusuf memastikan, peta jalan digitalisasi yang saat ini disiapkan ASDP sudah dibuat untuk pengembangan hingga lima tahun ke depan. "Ke depan, orang mau ke Merak bisa mampir ke Starbucks tinggal ambil saja (minumannya) sudah satu paket. Lalu misal mau beli oleh-oleh bisa beli tiket di Ferizy sepaket dengan oleh-oleh. Itu sedang kita buat," kata Yusuf menjelaskan.
ASDP juga saat ini sudah meluncurkan buku Elevating Civilization to The Next Level pada Kamis (12/10/2023). Buku tersebut merangkum perjalanan ASDP menuju transformasi baik dari manajemen hingga operasional dan pelayanan yang diharapkan mampu meningkatkan peradaban di Indonesia.