Kamis 12 Oct 2023 22:59 WIB

Bulog Pastikan Seluruh Beras Impor Aman Dikonsumsi

Beras impor sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja saat bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 24.000 ton beras yang merupakan bagian dari penugasan impor 2 juta ton beras pada tahun 2023 untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja saat bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 24.000 ton beras yang merupakan bagian dari penugasan impor 2 juta ton beras pada tahun 2023 untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso bersama Kepala Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia M Adnan melakukan pengecekan langsung proses pembongkaran kapal beras impor yang baru sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (12/10/2023).

Hal ini disampaikan Budi Waseso kepada semua awak media yang juga ikut hadir di Pelabuhan Tanjung Priok guna menyikapi maraknya hoaks yang beredar terkait kondisi beras impor yang dilakukan oleh Bulog yang dikaitkan dengan beras sintetis belakangan ini.

Baca Juga

“Beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan. Sebelum dimuat ke kapal di negara asal terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh surveyor independen, kemudian setelah sampai di Indonesia dilakukan pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia. Jadi yang ada di gudang-gudang Bulog sudah sangat dipastikan aman semuanya”, kata Budi Waseso.

Senada dengan penjelasan yang disampaikan oleh Plt Mentan baru-baru ini, Budi Waseso juga menjelaskan bahwa isu beras sintetis ini dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang di tengah upaya serius pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras dengan menggencarkan program bantuan pangan beras dan operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog. Untuk itu Budi Waseso meminta masyarakat lebih cermat dan jangan mudah terprovokasi dengan hoaks ini.

“Kami juga bekerja sama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoaks) mengenai beras sintetis ini agar pelaku segera ditangkap sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini”, tegas Budi Waseso.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia M Adnan juga menegaskan semua barang yang masuk ke Indonesia kami perlakukan sesuai prosedur yaitu pemeriksaan administrasi, kesehatan dan keamanan pangan termasuk impor beras yang dilaksanakan oleh Bulog.

"Semua kapal impor yang tiba termasuk impor beras ini harus diperiksa dulu oleh Badan Karantina Indonesia, setelah dinyatakan aman baru bisa dibongkar seperti kapal beras vietnam yang kita saksikan sekarang ini," kata Adnan.

Guna menstabilkan harga beras di pasaran ini, Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan akan melaksanakan penugasan tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement