Rabu 11 Oct 2023 11:39 WIB

Dapat Tambahan Impor Beras, Bulog: Kita Cari Negara yang Produksinya Banyak

Bulog menyatakan kesiapan menerima tambahan kuota impor beras.

Sejumlah warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng bantuan sosial pada program gerakan pasar pangan murah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/10/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng bantuan sosial pada program gerakan pasar pangan murah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal memastikan bahwa Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari Pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.

“Pemerintah memang memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri,” kata Iqbal dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (11/10/2023).

Baca Juga

Fokus pemerintah saat ini, katanya pula, untuk mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat. Oleh karenanya, Bulog akan melaksanakan penugasan tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak, terlebih di tengah situasi saat ini yang menjelang musim tanam.

Iqbal juga menambahkan terkait isu negara asal impor bahwa Bulog akan melaksanakan penugasan importasi beras ini dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.

“Untuk negara asal impor ini bisa dari mana pun tidak terpatok hanya satu negara saja, jadi bisa banyak negara seperti penugasan sebelumnya. Kita cari negara mana yang masih banyak produksinya dan memenuhi standar persyaratan,” ujarnya lagi.

Di samping itu, Iqbal mengemukakan pihaknya senantiasa memantau secara intensif terkait harga beras saat ini. Ia menegaskan bahwa kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor, baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang menjelang musim tanam.

“Masyarakat jangan khawatir, Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus-menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” katanya pula.

Bulog telah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 818 ribu ton, dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil.

Tak hanya itu, Bulog juga menyalurkan beras bantuan pangan untuk September, Oktober, dan November dengan jumlah total sebanyak 641 ribu ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement