Senin 09 Oct 2023 14:55 WIB

Plt Mentan Siapkan Quick Win Sambut Masa Tanam Padi

ketersediaan pupuk sehingga produksi yang dilakukan berjalan dengan baik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Petani menanam padi jenis ciherang pada musim tanam akhir 2023 di Aceh Besar, Aceh, Rabu (4/10/2023). Kementerian Pertanian melalui pemerintah daerah mendorong para petani terutama di kawasan persawahan yang terkoneksi dengan aliran irigasi untuk meningkatkan produksi beras sebagai upaya menutupi penurunan produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 1,5 juta ton beras akibat fenomena El Nino di sebagian besar wilayah Indonesia.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petani menanam padi jenis ciherang pada musim tanam akhir 2023 di Aceh Besar, Aceh, Rabu (4/10/2023). Kementerian Pertanian melalui pemerintah daerah mendorong para petani terutama di kawasan persawahan yang terkoneksi dengan aliran irigasi untuk meningkatkan produksi beras sebagai upaya menutupi penurunan produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 1,5 juta ton beras akibat fenomena El Nino di sebagian besar wilayah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi tengah menyiapkan program Quick Win dalam rangka menyambut masa tanam padi.

”Tiga hari ini, dimulai dari Jumat malam, terus Sabtu, hingga hari Minggu kemarin, semua tidak berhenti bekerja. Dari pejabat eselon I hingga eselon II, semua tim punya action plan dan masing-masing punya panduan check list yang harus di-deliver. Semua dilakukan untuk persiapan musim tanam ke depan,” ungkap Arief dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Menurut Arief, gerak cepat jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang memiliki perhatian besar terhadap sektor pertanian.

”Kita memiliki presiden yang luar biasa, setiap hari menanyakan kondisi lapangan. Sehingga dengan program Quick Win dan konsolidasi yang dilakukan, kita akan terus kawal pekerjaan teman-teman di lapangan,” katanya.

Arief mengatakan, persiapan musim tanam melibatkan kerja sama internal Kementerian Pertanian (Kementan) maupun dengan kementerian/lembaga lainnya.

Setelah konsolidasi, ia meminta jajaran kerjanya untuk secara intens mendampingi petani di lapangan, terutama dalam melakukan penanaman, pemupukan sampai pada pemanenan.

”Misal, untuk Direktorat Jenderal Tanaman Pangan harus mempersiapkan area untuk tanam. Kemudian harus berkoordinasi dengan eselon I lainnya untuk penyediaan pupuk. Ini (pupuk) juga relate dengan BUMN,” katanya.

Ia meminta stakeholder terkait menjamin ketersediaan pupuk sehingga produksi yang dilakukan berjalan dengan baik. Begitu juga dengan benih yang akan ditanam harus benih unggul dan berkualitas.

Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya perbaikan irigasi agar petani mendapat pasokan air yang cukup.

"Pupuk ini harus tersedia di 26 ribu outlet dan saya pastikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia untuk menyiapkan itu semua. Begitu juga dengan benih dan air irigasi yang harus kita perbaiki," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement