REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin terus mendorong perluasan pasar produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Erick, lanjut Arya, ingin BUMN mengoptimalkan asetnya untuk menjual produk-produk lokal.
"Kita juga memanfaatkan semua tempat untuk UMKM bisa menjual produknya. Jadi sekarang rest area yang dimiliki BUMN kami manfaatkan, bahkan sampai SPBU Pertamina pun akan kita dibuka ruang bagi kawan-kawan UMKM bisa berjualan di sana," ujar Arya saat webinar bertajuk "BNI Angkat UMKM Go Global" yang diselenggarakan Republika di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Tak berhenti di situ, Arya mengatakan Erick juga mendorong perluasan jangkauan produk UMKM binaan BUMN dengan vending machine. Arya menyampaikan vending machine tersebut akan ditempatkan di sejumlah lokasi strategis dan kantor-kantor BUMN hingga kemungkinan berada di luar negeri.
"Vending machine pun kita akan buat di beberapa kantor BUMN. Jadi nantinya kantor BUMN itu akan banyak produk UMKM yang bisa berjualan. Kalau ini berhasil, kita akan coba juga ke luar negeri, misalnya kita bikin vending machine di luar negeri," ucap Arya.
Sejauh ini, jumlah vending machine UMKM sudah terdapat di beberapa titik, mulai dari satu unit di kantor Kementerian BUMN dari BRI, satu unit di Stasiun Juanda dari Pertamina, satu unit di Stasiun Gambir dari PLN, dan tiga unit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari PLN, Telkom, dan BNI.
Arya menyampaikan optimalisasi aset BUMN untuk mendukung UMKM pun dilakukan di sejumlah hotel milik BUMN. Arya menyebut hotel-hotel di bawah naungan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dapat memberikan ruang bagi produk UMKM binaan BUMN.
"Intinya kita akan memaksimalkan semua aset yang dimiliki BUMN untuk pengembangan UMKM," kata Arya.