Senin 02 Oct 2023 19:58 WIB

Kementan Bantu Benih Jagung Komposit di Manokwari

Waktu panen jagung komposit yang cukup singkat menguntungkan petani.

Petani memanen jagung untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petani memanen jagung untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian pada tahun ini memberikan bantuan benih jagung komposit untuk lahan seluas 1.000 hektare bagi petani di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura, dan Tanaman Pangan Kabupaten Manokwari Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Papua Barat, Senin, menjelaskan bantuan tersebut sudah didistribusikan melalui Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat. "Bantuan tersebut sudah diterima beberapa kelompok tani di Distrik Warmare, Prafi, dan Masni. Sebagian petani yang menerima juga orang asli Papua (OAP)," ujarnya.

Baca Juga

Ia menjelaskan bantuan tersebut tidak hanya membantu perekonomian petani di Manokwari terutama petani OAP, tapi juga membantu para peternak, yang mana jagung komposit adalah jagung untuk tambahan pakan ternak.

Menurutnya, banyak peternak di Manokwari memanfaatkan jagung komposit karena pakan ternak yang didatangkan dari Surabaya, Jatim, saat ini mengalami kenaikan harga dan menjadi cukup mahal.

Peternak akhirnya memilih menggunakan jagung komposit sebagai tambahan untuk pakan ternaknya. "Kondisi itu menguntungkan ekonomi petani jagung juga. Karena di sini jagung komposit dihargai Rp 8.000 per biji. Kebetulan juga jagung komposit ini tidak bisa dikirim ke Jawa, karena di Jawa harganya hanya Rp 4.000 per biji. Jadi untuk konsumsi di daerah saja, semua merasakan keuntungannya," ujarnya.

Kukuh menambahkan waktu panen jagung komposit yang cukup singkat juga menguntungkan petani. Jagung komposit hanya membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk dipanen. "Banyak petani sudah panen dan merasakan manfaatnya. Bahkan, saat ini sudah ada petani yang sudah menanam kedua kalinya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement