Senin 02 Oct 2023 14:00 WIB

Erick Singgung Ekonomi Digital Indonesia Butuh Superhero dari Anak Muda

Generasi muda Indonesia adalah sosok-sosok yang menggerakkan Indonesia ke depan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan generasi muda Indonesia adalah sosok-sosok yang menggerakkan Indonesia ke depan. (ilustrasi)
Foto: Dok PNM
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan generasi muda Indonesia adalah sosok-sosok yang menggerakkan Indonesia ke depan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat mendukung IdeaFest sebagai wadah kolaborasi kreatif bagi para wirausahawan, inovator, dan pemimpin dari seluruh dunia. Jokowi, ucap Erick, menyebut Ideafest konsisten menjadi tempat berkumpulnya gagasan-gagasan dan para penggagas yang inovatif dan kreatif sejak 2011. 

"Kami percaya, tugas pemimpin adalah menyiapkan pemimpin-pemimpin baru Indonesia, superhero baru dari generasi muda Indonesia. Generasi muda Indonesia adalah sosok-sosok yang menggerakkan Indonesia ke depan," ujar Erick di Jakarta, Senin (2/10/2023).

 

Erick menyampaikan upaya menciptakan pemimpin baru salah satunya melalui inovasi teknologi digital. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum ekonomi digital dunia. 

 

Erick mengatakan 213 juta masyarakat Indonesia atau sekitar 77 persen dari total populasi merupakan merupakan pengguna internet aktif pada 2023. Erick menyebut Indonesia merupakan peringkat kedua pengguna media sosial terbesar di dunia.

 

"Bahkan, tujuh dari 28 Unicorn startup (perusahaan rintisan) terbesar di Asia Tenggara adalah dari Indonesia. Angka ini masih akan terus meningkat seiring pertumbuhan demografi digital native dan infrastruktur digital yang semakin mumpuni," ucap Erick. 

 

Erick menyampaikan pertumbuhan ini juga memicu valuasi ekonomi digital indonesia yang diprediksi akan mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030. Hal ini menjadikan isu digitalisasi sangat strategis dalam mengisi pembangunan ekonomi Indonesia ke depannya.

 

Namun, terlepas dari berbagai pencapaian dan peluang, Erick menilai Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan seperti kesenjangan SDM digital hingga kapabilitas keamanan siber. 

 

Untuk mewujudkan transformasi digital, Erick mengatakan perlunya memperhatikan sejumlah hal, seperti mendidik 17 juta SDM digital dan meningkatkan kompetensi menjadi top 20 dunia, menggenjot inklusivitas finansial, hingga mengurangi kesenjangan kapasitas digital bagi pengguna baru.

 

"Dengan atau tanpa kita sadari, dunia terus bergerak menciptakan inovasi berbasis digital, tentu kita tidak ingin hanya menjadi penonton dan tertinggal," lanjut mantan Presiden Inter Milan tersebut. 

 

Erick menyampaikan Indonesia membutuhkan momentum untuk lead the leap dengan menciptakan ekosistem ekonomi digital ala Indonesia. Menurut Erick, ada banyak sektor potensial untuk mengembangkan potensi inovasi digital di Indonesia, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, pangan, hingga finansial. 

 

Untuk itu, lanjut Erick, pemerintah akan terus mengambil langkah keseimbangan dalam ekonomi digital. Pemerintah mendorong keterbukaan, namun tetap memberikan perlindungan terhadap konten lokal dan UMKM. 

 

"Pemerintah telah mengambil kebijakan yang pro Indonesia. Tentu dalam mengambil kebijakan ini, kita tidak akan semena-mena, karena pemerintah akan mencari solusi yang dapat tetap memajukan ekosistem digital, namun tanpa merugikan pihak mana pun, terutama ekonomi lokal," sambung pria kelahiran Jakarta itu. 

 

Erick menyampaikan hal ini juga sejalan dengan yang terus dia dorong di BUMN. Erick menyampaikan BUMN berkomitmen memajukan ekosistem digital tersebut melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan SDM dan pengembangan platform yang berpihak pada kreativitas kreator lokal. 

 

"Tapi tentu itu tidak cukup, kalian generasi muda harus jadi pendorong kebijakan," ucap Erick. 

 

Pria berdarah Lampung dan Majalengka itu menyampaikan peran aktif generasi muda harus disalurkan melalui organisasi atau komunitas yang bukan hanya sesuai dengan passion dan bakat, tapi juga ikut mendorong percepatan kemajuan ekonomi digital 2045. Erick percaya dengan kemampuan dan pemikiran generasi muda Indonesia yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang. 

 

"Harapan kami, Ideafest terus menjadi platform mempertemukan dan menyiapkan generasi muda, para superhero baru Indonesia, menjaga generasi muda, menjaga Indonesia. Ayo sama-sama," kata Erick. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement