Rabu 20 Sep 2023 01:58 WIB

Harga Beras di Solo Mulai Turun Usai Operasi Pasar

Bulog melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga beras.

Rep: C02/ Red: Friska Yolandha
 Bulog Cabang Solo berhasil serap 11 ribu ton beras petani di Soloraya.
Foto: Dokumen
Bulog Cabang Solo berhasil serap 11 ribu ton beras petani di Soloraya.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo mengatakan sudah ada tanda-tanda penurunan harga sejumlah jenis beras di.  Kadisdag Kota Solo Heru Sunardi mengatakan hal tersebut lantaran pihaknya berkoordinasi dengan Bulog untuk membagikan beras baik secara operasi pasar dengan harga murah ataupun ke pasar tradisional. 

"Terkait dengan harga beras di solo dengan intervensi pemerintah lewat Bulog membagikan beras kepada masyarakat juga operasi pasar Bulog 20 ton per pekan di beberapa pasar tradisional kota Solo harga beras ada tanda tanda penurunan," kata Heru ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/9/2023). 

Baca Juga

Dari data yang diberikan Disdag, Beras Cap IR 64 mengalami kenaikan sejak 28 Agustus lalu dimana sebelumnya dihargai Rp 10.500 menjadi Rp 12.500. Sedangakan harga Beras Delanggu naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500. 

Selain itu, harga beras Mentik naik menjadi Rp 15.000 dari Rp 14.000 sejak 4 September lalu. Kenaikan tersebut juga dialami beras Bulog yang sebelumnya Rp 9.400 menjadi Rp 10.900. 

"Yang kemarin sempat menyentuh harga 15 an itu sudah ke 14.500," terangnya. 

Pihaknya mengatakan operasi pasar akan tetap dilanjutkan meski sudah ada tanda-tanda penurunan. Harapannya harga beras dapat kembali normal. 

"Alhamdulillah semoga jika Bulog secara masif dilakukan intervensi terkait dengan beras yang langsung dilangsungkan ke pasar dan masyarakat saya kira harga beras mendekati normal," katanya. 

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan dampak kemarau panjang menjadi salah satu penyebab kenaikan harga beras. "Ya sebenarnya bukan ini (dampak kekeringan) yang kita pantau, karena belum ada laporan bahaya, yang saya pantau urusan beras, ada hubungan dengan cuaca soalnya tapi akan kita pantau terus," katanya.

Gibran mengakui harga beras tinggi di kota Solo. Namun, bersama pihak terkait ia mengusahakan memberikan subsidi dan operasi pasar untuk menekan harga. 

"Harga tinggi tapi itu tidak saya tutup-tutupi. segera kita stabilkan koordinasi dengan bi untuk memberikan subsidi dan operasi pasar, terutama subsidi transportasi untuk komoditas dr luar kota," katanya. 

"(Kenaikan dirasa kapan?) Baru baru ini terutama beras. Inflasi bulan kemarin cukup rendah beras tak pantau efek kekeringan dialami. Semua kota sebenarnya mengalami," katanya mengakhiri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement