Senin 18 Sep 2023 17:32 WIB

Analis: Pelemahan Rupiah Imbas Fed Pertahankan Sikap Hawkish

Ada peluang The Fed menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini.

Warga menghitung uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Foto: Prayogi/Republika.
Warga menghitung uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis keuangan yang juga Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan pelemahan rupiah pada Senin (18/9/2023), merupakan imbas sikap bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan bakal mempertahankan kebijakan hawkish (pengetatan moneter).

"Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya ketika mengumumkan keputusan terbarunya pada Rabu (20/8), namun juga kemungkinan akan mempertahankan sikap hawkish, menandakan kemungkinan setidaknya satu kali kenaikan (suku bunga) lagi pada tahun ini,” ujar dia dilansir Antara di Jakarta, Senin (18/9/2023).

Baca Juga

Pada penutupan pasar uang hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp 15.370 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.356 per dolar AS.

Selain itu, Bank of England (BoE), bank sentral Inggris, juga akan mengadakan pertemuan pada Kamis (21/9) yang diprediksi bakal memutuskan untuk menaikkan suku bunga karena inflasi.

Secara keseluruhan, lanjut dia, prospek perekonomian Inggris terlihat cukup suram yang terlihat dari pemangkasan perkiraan pertumbuhan sektor manufaktur oleh UK (United Kingdom) manufacturing trade body pada 2023 dan 2024. Hal ini didasari alasan adanya penurunan tajam output pabrik dan ketidakpastian ekonomi.

"Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa BoE mungkin memberi sinyal berakhirnya siklus kenaikan suku bunga setelah perkiraan kenaikan suku bunga pada hari Kamis (21/9)," ucap Ibrahim.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin, turut melemah ke posisi Rp 15.373 dari sebelumnya Rp 15.367 per dolar AS.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement