Sabtu 16 Sep 2023 14:10 WIB

Petrokimia Gresik Optimalkan Green Industry untuk Hemat Biaya Rantai Pasok

Petrokimia Gresik mendorong inovasi di bidang green industry lewat ajang PIQI

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menciptakan masa depan baru dengan mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan. Internal Supply Chain Excellence (ISCE), High Efficiency Low Emission Ecosystem, dan Phonska Alam yang baru-baru ini berhasil mendapatkan prestasi di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) di Bontang, Kalimantan Timur.
Foto: dok Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menciptakan masa depan baru dengan mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan. Internal Supply Chain Excellence (ISCE), High Efficiency Low Emission Ecosystem, dan Phonska Alam yang baru-baru ini berhasil mendapatkan prestasi di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) di Bontang, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menciptakan masa depan baru dengan mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan. Komitmen tersebut dapat dilihat dari inovasi-inovasi Petrokimia Gresik yaitu Internal Supply Chain Excellence (ISCE), High Efficiency Low Emission Ecosystem, dan Phonska Alam yang baru-baru ini berhasil mendapatkan prestasi di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) di Bontang, Kalimantan Timur.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, inovasi Internal Supply Chain Excellence (ISCE) merupakan program pada rantai kegiatan pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, hingga menjadi produk siap jual. Program ISCE berfokus dalam peningkatan efisiensi dan penurunan biaya supply chain dalam lingkup internal Petrokimia Gresik.

“Implementasi program ISCE mampu menurunkan biaya internal supply chain di Petrokimia Gresik dari Rp 376,3 miliar menjadi Rp 286,6 miliar, atau terdapat penghematan biaya hampir 24 persen,” tandas Dwi Satriyo dari keterangan resmi, Jumat (15/9/2023).

Program ISCE berangkat dari upaya untuk melakukan penghematan dalam rangka memberikan produk terbaik dan kompetitif bagi pelanggan. Ada tiga solusi yang diberikan diantaranya business process transformation dengan optimaliasi proses handling bahan baku dengan cara melakukan realokasi space gudang menggunakan prinsip FSN (Fast, Slow, Non-Moving) Analysis. 

Kemudian program digital supply chain transformation dengan menciptakan beberapa aplikasi terintegrasi seperti Petroport, WMS Inbound, WMS Outbound, 2CE dan DTMS dalam rangka menunjang proses operasional, serta menciptakan program ER-PORT atau improvement dalam penerapan industri hijau di pelabuhan.“Inovasi ini sebagai upaya perusahaan dalam mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan yang selaras dengan tujuan bersama dari Pupuk Indonesia Grup,” ujar Dwi Satriyo.

Penerapan Ekosistem ISCE juga dapat diaplikasikan pada proses supply chain di perusahaan lain untuk menunjang kegiatan logistik yang efektif dan efisien. Ekosistem ISCE ini telah di-benchmark dan sedikit banyak memberikan inspirasi untuk beberapa perusahaan seperti Semen Indonesia, Pupuk Sriwijaya Palembang, Pupuk Iskandar Muda, dan Krakatau Bandar Samudera.

“Penerapan ekosistem ISCE menjadikan proses supply chain semakin optimal dan perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan melalui optimalisasi pasokan produk”, kata Dwi Satriyo.

Inovasi ini mampu menurunkan beban emisi SO2 hingga 68,8 persen dari 97,29 ton/bulan menjadi 30,34 ton/bulan pada Stack Pabrik Asam Sulfat II, sehingga tiga kali lebih aman untuk lingkungan. Selain itu, inovasi ini juga selaras dengan tema PIQI 2023, yaitu Accelerating Into Green Future.

Petrokimia Gresik juga ditetapkan sebagai Best Performance dalam PIQI 2023 atas inovasi produk terbaru yakni Phonska Alam. Keunggulan dari produk ini yaitu dibuat dari bahan mineral alam yang dapat diterapkan dalam sistem pertanian organik.

“Upaya menurunkan emisi dan menghadirkan pupuk Phonska Alam untuk pertanian organik ini merupakan bukti Petrokimia Gresik terus berinovasi dan mendukung Pupuk Indonesia dalam menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan dengan menerapkan Green Industry”, pungkas Dwi Satriyo.

Sebagai anggota holding, Petrokimia Gresik siap berkolaborasi dan berkontribusi melalui berbagai inovasi sehingga memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam rangka menopang ketahanan pangan nasional, sekaligus salah satu tonggak solusi agroindustri dan petrokimia ramah lingkungan tingkat dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement