REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah lewat Kementerian ESDM memastikan belum akan menghapuskan Pertalite dalam waktu dekat. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan sampai saat ini pemerintah dan Pertamina masih melakukan evaluasi terhadap Pertamina Green, BBM yang dicampur ethanol.
"Kita masih evaluasi program Pertamina soal Pertamina Green 95 itu. Ini kan ada jadwalnya, ada tahapannya. Kita evaluasi itu dulu apakah bisa dilaksanakan secara masif atau tidak," ujar Tutuka di Kementerian ESDM, Jumat (15/9/2023).
Tutuka menjelaskan perlu ada pendalaman terkait program ini. Mulai dari kadar polutan yang dihasilkan, perhitungan keekonomian serta ketersedian pasokan ethanolnya.
Kata Tutuka, ketika pemerintah hendak mengeluarkan kebijakan baru misalnya dalam mengeluarkan BBM yang ramah lingkungan perlu melalui perhitungan dan uji coba yang komperhensif.
"Berapa penurunannya terhadap sulfur berapa kita evaluasi sox nox, itu yang kita lihat tampaknya itu cukup bagus. Seperti biodiesel waktu itu. Jadi kita evaluasi segala aspek," kata Tutuka.
Namun, Tutuka mengaku evaluasi menyeluruh ini dilakukan pemerintah pada tahun ini. Hingga saat 2024 mendatang, pemerintah punya landasan yang pasti ketika mengeluarkan kebijakan.
"Misalnya, ada rencana tahun depan itu Pertamax Green 92 ini coba kita luncurkan, Pertamax 95, dengan ethanol 8 persen. Kita coba lakukan semuanya. Masih kita kaji semuanya," kata Tutuka.