REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Bank Sentral China meminta beberapa bank terbesar di negara itu untuk menunda penempatan dana dalam valuta asing di pasar. Dua sumber yang dikutip menyebut hal ini guna mengurangi tekanan terhadap yuan.
Seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat (14/9/2023), bank-bank diminta tidak memperluas penempatan dana pada valuta asing mereka mencapai tingkat tertentu. Sebagian besar bank diperbolehkan untuk menjalankan posisi net short atau long mata uang asing di pasar spot dolar-yuan dalam batas yang ditentukan.
Langkah ini jadi alat yang efektif bagi bank untuk menyerap dolar AS dari berbagai perusahaan dan dicatat dalam pembukuan mereka sementara waktu. Dengan begitu, tekanan yang melemahkan yuan bisa berkurang.
Arahan tersebut datang dari hasil pertemuan Bank Sentral China (PBoC) dengan beberapa bank komersial awal pekan ini. Bank juga diberitahu bahwa perusahaan yang perlu berbelanja dengan nilai 50 juta dolar AS atau lebih perlu meminta persetujuan bank sentral.
Yuan China melemah lebih dari lima persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini dan diperdagangkan pada 7,2735 per dolar AS kemarin. Yuan menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia pada 2023.