REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 23,85 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.959,33 Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,15 persen ke posisi 955,61.
"Bursa global bergerak variatif, namun cenderung menguat, yang disebabkan oleh investor merespons inflasi Amerika Serikat (AS) yang sebesar 3,7 persen year on year (yoy) bukan merupakan suatu kejutan besar sebab kenaikan ini sedikit di atas ekspektasi yang sebesar 3,6 persen (yoy),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Selain itu, kabar baiknya adalah inflasi inti melambat menjadi 4,3 persen (yoy), atau turun dibandingkan pada Juli 2023 yang sebesar 4,7 persen (yoy), yang mana sesuai dengan ekspektasi pasar. Capaian tersebut membuat The Fed menimbang-nimbang terkait keputusan tingkat suku bunga acuannya pada pekan depan.
Berdasarkan CME, sebanyak 97 persen probabilitas tingkat suku bunga The Fed tetap berada di kisaran 5,25 – 5,5 persen. Investor global juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada malam ini.
Para investor kebanyakan berekspektasi bahwa tingkat suku bunga Eropa akan naik menyentuh rekor tertinggi, yang tentu saja sangat memungkinkan bila mata uang euro akan menguat.
Dari, dalam negeri, investor menantikan rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diproyeksikan mencapai 1,55 miliar dolar AS, atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,31 miliar dolar AS.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,80 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik sebesar 1,25 persen dan 0,99 persen.
Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor infrastruktur turun paling dalam minus 0,70 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 0,70 persen dan 0,60 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CYBR, HALO, AWAN, MITI dan NCKL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni WIDI, SKRN, AEGS, SMKM dan OMED.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.184.501 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,36 miliar lembar saham senilai Rp 13,39 triliun. Sebanyak 241 saham naik, 282 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 461,60 poin atau 1,41 persen ke 33.168,10, indeks Hang Seng menguat 38,69 poin atau 0,21 persen ke 18.047,92, indeks Shanghai menguat 3,48 poin atau 0,11 persen ke 3.126,55, dan indeks Strait Times menguat 30,58 poin atau 0,95 persen ke 3.249,51.