Ahad 10 Sep 2023 21:00 WIB

Apindo: Digitalisasi Kunci Dukung Pemberdayaan Ekonomi Perempuan ASEAN

Hambatan itu terutama pada perempuan pelaku UMKM.

Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani
Foto: sintesagroup.com
Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengatakan digitalisasi merupakan kunci untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan. Lantaran selama ini perempuan, baik di Indonesia maupun di ASEAN, masih mengalami kendala untuk mendapatkan akses pembiayaan yang setara.

"Tadi kita bicara soal digitalisasi, ini penting sekarang untuk mempermudah pemberdayaan perempuan. Jadi digitalisasi ini kunci," kata Shinta dalam diskusi panel di ASEAN Woman CEO Forum di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga

Namun, Shinta mengingatkan, akses digital di setiap negara tidaklah sama sehingga hal itu perlu menjadi perhatian khusus untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.

Shinta mengemukakan, saat ini perempuan masih banyak mengalami kendala akses finansial dalam mendukung usahanya, terutama perempuan pelaku UMKM. "Kalau kita lihat sekarang masih banyak sekali perempuan di Indonesia yang tidak dapat kesempatan untuk mendapatkan pendanaan formal, apalagi kebanyakan di kita UMKM ini sektor informal," kata dia.

Shinta menuturkan saat perempuan ingin mengajukan pinjaman ke perbankan, mereka umumnya terkendala karena tidak memiliki agunan karena semua aset merupakan milik suami. Di sisi lain, perempuan yang bekerja, utamanya di sektor UMKM, sulit teridentifikasi dan tidak terlihat seperti perempuan yang punya bisnis sendiri.

"Perlu lebih banyak transparansi inklusivitas soal bagaimana perempuan yang memulai usahanya sendiri ini bisa mendapat lebih banyak dukungan," kata dia.

Akan tetapi, menurut Shinta, akses finansial hanya satu dari banyak hal yang jadi kendala pemberdayaan ekonomi perempuan. Aspek lain seperti pendampingan dan literasi keuangan pun perlu menjadi perhatian.

"Bagaimana dia bisa mendapatkan kapasitas yang memadai seperti literasi keuangan seperti edukasi soal finansial dan pendidikan untuk keuangan kaum perempuan," kata CEO Sintesa Group itu.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement