Ahad 10 Sep 2023 11:20 WIB

Proyek PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara Segera Rampung

PLTS ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Proses pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.
Foto: PLN
Proses pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menyampaikan, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) di Purwakarta, Jawa Barat bakal segera rampung. PLN menyatakan, proyek pembangunan PLTS Terapung Cirata itu akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. 

“Saat ini kami sedang melakukan berbagai uji coba dan memastikan listrik dari PLTS ini bisa terdistribusi dengan baik. Kami optimistis akhir Oktober 2023, sekaligus memperingati Hari Listrik Nasional, PLTS ini bisa diresmikan,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Sabtu (9/9/2023).

Baca Juga

Darmawan menjelaskan PLTS terapung Cirata merupakan hasil kolaborasi antara subholding PLN Nusantara Power dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar. Lewat kolaborasi, proyek ini mampu menyerap lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal. Dengan menerapkan teknologi yang canggih, PLTS memberikan  pengalaman dan keahlian baru bagi PLN.

“Saya bertemu dengan beberapa personel, lulusan universitas terbaik negeri ini. Saya tanya setahun yang lalu apakah mereka paham bagaimana membangun dan mengoperasikan PLTS terapung ini? They nothing know about this. Banyak sekali tantangan yang harus diselesaikan. Namun tantangan tersebut, berhasil kami petakan, dan kami cari jalan keluarnya. Tantangan tersebut ternyata membuat kami semakin kuat," tuturnya. 

Selain itu, PLN juga telah meluncurkan perahu listrik bernama Nusantara e-Boat. Perahu listrik tersebut nantinya digunakan sebagai kendaraan operasional petugas PLTS Terapung Cirata. 

Sebagaimana diektahui, PLTS terapung ini terletak di atas Waduk Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat. Terbentang di area seluas 200 hektare yang terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel. PLTS ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50 ribu rumah, serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.

Dengan nilai investasi mencapai Rp 1,7 triliun, proyek ini mampu menghasilkan pengembalian investasi yang menarik, meningkatkan kepercayaan investor serta sekaligus menjawab tantangan energi bersih.

"Ini juga menjadi bukti bahwa PLN mampu menghadirkan skema kerja sama investasi yang menarik sehingga berhasil mendorong minat investor untuk mengembangkan proyek energi terbarukan di wilayah lain,” katanya menambahkan.

Dirinya pun memastikan PLN akan terus mengembangkan pembangkit listrik yang berbasis energi bersih. Dengan potensi energi bersih mencapai 360 Gigawatt (GW). Oleh sebab itu, PLN terus membuka ruang kerja sama investasi untuk pengembangan energi bersih di Tanah Air dalam mewujudkan target Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement