Kamis 07 Sep 2023 18:36 WIB

Ini Tiga Potensi ASEAN yang Dipaparkan pada ASEAN Indo-Pacific Forum

ASEAN memiliki populasi muda dan terpelajar yang terus bertambah.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi membuka ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) 2023 pada 5 September 2023 di Jakarta.
Foto: dok BRI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi membuka ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) 2023 pada 5 September 2023 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara Indo-Pasifik terutama ASEAN harus menyelaraskan visi dan misi di berbagai sektor. Hal ini terutama untuk mewujudkan Visi ASEAN 2045 yang bertujuan menjadikan kawasan ASEAN yang kokoh, inovatif, dinamis, dan berpusat pada masyarakat.

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, memamparkan ASEAN memiliki tiga potensi untuk mewujudkan visi itu, sekaligus memantapkan posisi sebagai pusat pertumbuhan global. Pertama, ASEAN mempunyai potensi besar dalam meningkatkan ekonomi digital.

"Indo-Pasifik adalah wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal adopsi internet, dan konektivitas digital antara masyarakat dan bisnis," ujar dia pada ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. 

Selama Asean Business & Investment Summit yang berlangsung pada 3-4 September 2023, ASEAN-BAC meluncurkan Kode QR ASEAN untuk membangun ekosistem bisnis dalam mendukung pembayaran digital lintas batas. "Kami ingin memperluasnya ke lebih banyak negara Indo-Pasifik," ungkap Arsjad.

Kedua, ASEAN memiliki populasi muda dan terpelajar yang terus bertambah. Kalangan ini akan memainkan peran penting dalam beradaptasi terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi global di masa depan. "Lebih banyak inisiatif yang mendorong solusi berorientasi masyarakat harus menjadi kuncinya," ujar Arsjad

Ketiga, Indo-Pasifik dan khususnya negara-negara anggota ASEAN memiliki potensi energi bersih terbarukan dan kredit karbon berkualitas tinggi yang terbesar di dunia. "Untuk itu, kemitraan di Indo-Pasifik sangat penting bagi keberhasilan ASEAN dalam melakukan transisi menuju ekonomi ramah lingkungan," kata Arsjad.

Di bawah Keketuaan ASEAN-BAC Indonesia tahun ini, lanjutnya, para pemangu kepentingan berkomitmen membangun ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence. Langkah ini untuk menyatukan dunia usaha dalam mempromosikan dekarbonisasi dan ekonomi net zero.

Semua upaya ini, lanjutnya, harus menempatkan UMKM sebagai pusat perbincangan, sebagai tulang punggung perekonomian ASEAN. "Kami sangat mengapresiasi komitmen IBC yang menjadi tuan rumah acara makan siang ini. IBC mempromosikan wacana publik-swasta yang lebih kuat, memenuhi kebutuhan mendesak perekonomian global melalui pemikiran dan strategi para pemimpin bisnis di Indonesia," tutur Arsjad.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement