REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini pemerintah dan Pertamina masih melakukan perhitungan terkait rencana penghapusan Pertalite atau BBM RON 90 milik Pertamina.
"Nanti kita akan lakukan, tapi ini semua lagi dihitung. Pekan ini semua masih melakukan study soal ini. Sekaligus saya pikir ini Presiden turun tangan supaya kita benahin semua. Ini kan kerjaan lama semuanya," ujar Luhut di kawasan senayan, Rabu (6/9/2023).
Luhut menjelaskan, rencananya, pemerintah dan Pertamina akan mengganti subsidi Pertalite ini ke BBM yang lebih ramah lingkungan. Hal ini juga sebagai salah satu langkah untuk menurunkan emisi karbon.
Pencampuran etanol terhadap bensin menjadi salah satu opsi. Namun, berapa persen kadar campuran sehingga bisa menurunkan kandungan sulfur dan oktan yang masih dalam tahap perhitungan.
Menurut Luhut, langkah ini selain bisa mengurangi APBN juga paralel bisa mengurangi emisi. Apalagi, menurut Luhut saat ini kendaraan bermotor menjadi kontributor utama polusi.
"37 persen kendaraan ini bahkan gak lolos uji emisi. Jadi kita mau perbaiki dulu bahan bakarnya dan kita ukur dan atur semuanya. Detail," ujar Luhut menegaskan.
Terkait harga, Luhut menegaskan pemerintah akan mengambil langkah yang bijak dalam menetapkan harga BBM ramah lingkungan ini. "Iya kita akan tetap melihat supaya jangan rakyat tu terbebani, itu kuncinya saya kira," kata Luhut.