Senin 04 Sep 2023 17:40 WIB

Sektor Energi dan Barang Baku Moncer, IHSG Ditutup Menguat

IHSG ditutup menguat 19,10 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.996,75.

Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (4/9/2023) ditutup menguat yang ditopang oleh sektor energi dan sektor barang baku. IHSG ditutup menguat 19,10 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.996,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,96 poin atau 0,31 persen ke posisi 969,92.

"Hari ini IHSG banyak ditopang oleh sektor energi dan barang baku. Beberapa katalis kenaikan harga komoditi seperti nikel, minyak dan batu bara membuat sentimen positif di IHSG,” ujar Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM.

Baca Juga

Saham sektor energi juga menjadi pendorong penguatan di bursa Amerika Serikat (AS), akibat kenaikan harga minyak mentah WTI yang mencapai 85 dolar AS per barel. Minyak mentah WTI memperpanjang relinya dan menuju level tertinggi sejak November 2022 di tengah ekspektasi bahwa pengurangan pasokan oleh para pemimpin OPEC+ akan memperketat pasar.

Selain itu, IHSG dan bursa saham Asia bergerak menguat disebabkan oleh data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pelambatan terkendali, yang mana perekrutan pekerja solid, pertumbuhan pendapatan lebih lambat, serta lebih banyak orang kembali bekerja.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,42 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 1,22 persen dan 0,58 persen.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer yang turun minus 1,12 persen, diikuti sektor kesehatan minus 0,90 persen dan sektor infrastruktur minus 0,32 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ELIT, SGER, MARI, VTNY dan KLAS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni ASHA, OKAS, IRSX, WIDI dan PACK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.172.328 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,86 miliar lembar saham senilai Rp9,30 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 277 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 228,60 poin atau 0,70 persen ke 32.939,19, indeks Hang Seng menguat 462,10 poin atau 2,51 persen ke 18.844,16, indeks Shanghai menguat 43,81 poin atau 1,40 persen ke 3.177,06, dan indeks Strait Times menguat 5,67 poin atau 0,18 persen ke 3.238,97.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement