Jumat 01 Sep 2023 15:13 WIB

Pertamina Jajaki Kerja Sama Infrastruktur Hijau di AIPF 2023

Pertamina berkomitmen mewujudkan energi hijau.

Ilustrasi kerja sama pertamina mewujudkan energi hijau
Foto: Pertamina
Ilustrasi kerja sama pertamina mewujudkan energi hijau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menjajaki sembilan potensi kerja sama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkret membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung di Jakarta, 5-6 September 2023.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal tersebut merupakan upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.

Baca Juga

"Sebagai BUMN energi, Pertamina terus memperkuat infrastruktur energi yang ramah lingkungan dan mata rantai bisnis yang lebih tangguh," kata Fadjar dalam keterangan resmi yang diterima, di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Pertamina menyebut sembilan rencana pembangunan infrastruktur hijau itu tidak hanya berhubungan dengan energi atau minyak dan gas, melainkan juga untuk pengembangan infrastruktur pendukung untuk industri pariwisata.

Pada sektor energi dan migas, di antaranya menyiapkan kemitraan dalam pembangunan infrastruktur Integrated Green Terminal Kalibaru, Integrated Terminal Tapanuli Tengah, peluang kerja sama carbon capture and storage/carbon capture utilization & storage (CCU/CCUS), jaringan pipa gas Dumai-Siak hingga produksi green hydrogen dan nature based solution.

Langkah konkret perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, kata Fadjar, tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

"Pertamina terus mencari peluang bisnis baru di era transisi energi dengan melakukan investasi di sektor strategis, termasuk mendukung ekosistem kendaraan listrik. Hal ini penting dalam rangka mengatasi trilemma energy, yakni ketahanan dan keamanan energi, keterjangkauan dan keberlanjutan," ujar Fadjar.

Pertamina berkomitmen dalam mendukung target net zero emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement