Selasa 29 Aug 2023 20:35 WIB

Desa Mandiri Berkorelasi dengan Akses Literasi Keuangan

Jangan sampai rentenir lebih dulu memberdayakan pelaku UMKM.

Anggota kelompok peternak Sumber Nektar menunjukkan budi daya sarang lebah madu jenis mellifera miliknya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023). Kelompok peternak lebah UMKM binaan BUMN PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) tersebut mampu menghasilkan dua kilogram madu dalam tiga sampai empat kali panen dari total 90 kotak lebah serta memiliki omzet penjualan sekitar Rp70 juta dalam dua bulan tergantung musim panennya.
Foto: Antara/Makna Zaezar
Anggota kelompok peternak Sumber Nektar menunjukkan budi daya sarang lebah madu jenis mellifera miliknya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023). Kelompok peternak lebah UMKM binaan BUMN PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) tersebut mampu menghasilkan dua kilogram madu dalam tiga sampai empat kali panen dari total 90 kotak lebah serta memiliki omzet penjualan sekitar Rp70 juta dalam dua bulan tergantung musim panennya.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan saat ini pihaknya terus meningkatkan status desa-desa di provinsi ini menjadi Desa Mandiri karena berkorelasi positif terhadap upaya pemerintah daerah dalam peningkatan akses literasi dan industri keuangan.

"Dalam indeks desa membangun di situ ada indeks kekuatan ekonomi termasuk di dalamnya soal akses keuangan dan sarana penunjang memajukan ekonomi. Untuk itu pemerintah provinsi terus memaksimalkan Desa Mandiri," ujarnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Literasi Keuangan Indonesia terdepan (Like It) yang digelar OJK di Pontianak, Selasa (29/8/2023).

Ia menjelaskan saat ini ada 877 desa berstatus mandiri dari 2.031 desa di Provinsi Kalbar. Dengan potret yang ada tentu sejalan dengan akses keuangan sebagaimana indikator dalam penilai status tersebut.

"Kalbar ini dari jumlah persentase desa mandiri dengan total jumlah desa di Kalbar merupakan tertinggi di Indonesia," kata dia.

Terkait akses keuangan di desa menurutnya sangat penting. Kemudian pelaku UMKM diharapkan paham dengan akses permodalan dari industri keuangan yang ada.

"Akses keuangan harus sampai desa sehingga mendapatkan modal yang legal dan logis," jelas dia.

Ia mengatakan jangan sampai rentenir lebih dulu memberdayakan pelaku UMKM. Sedangkan industri keuangan belum menyentuh di desa. Hal itu dipastikan UMKM tidak akan maju.

"Saya pastikan kalau usaha termasuk pelaku UMKM kalau menggunakan modal dari rentenir tidak ada yang berkembang apalagi maju. Jadi kembali diingatkan masyarakat atau pelaku usaha kalau untuk akses modal harus legar dan logis,"ucap dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement