REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam rangka Dies Natalis ke-60 tahun Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB menjalin kerja sama dengan Republika. Penandatanganan Nota Kesepakatan Berdama (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan di Auditorium FEM IPB, Dramaga Bogor, Sabtu (26/8/2023).
“Kerja sama dengan Republika menjadi salah satu upaya dalam penguatan edukasi,” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Irfan Syauqi Beik di Auditorium FEM IPB, Sabtu (26/8/2023).
Irfan menuturkan, kerja sama dengan Republika merupakan momentum untuk IPB yang akan terus memperkuat edukasi atau syiar ekonomi dan manajemen di Indonesia. Terlebih, Irfan mengungkapkan usia kerja sama dengan Republika sebelumnya sudah berlangsung lama.
“Karena kami sudah 13 tahun bekerja sama dengan Republika,” tutur Irfan.
Sebelumnya, penguatan edukasi hanya berfokus pada ekonomi syariah. Namun saat ini, edukasi ekonomi untuk masyarakat diperluas pada semua departemen ekonomi.
“Jadi ini momen edukasi. Alhamdulillah, selama dua bulan pertama sudah 70 artikel. Jadi mudah-mudahan ini salah satu bentuk edukasi ekonomi dan manajemen kepada masyarakat,” jelas Irfan.
Dia menegaskan, pemikiran dan gagasan cemerlang bukan hanya untuk konsumsi masyarakat akademik tapi juga publik. Untuk itu, Irfan mensyukuri dukungan Republika yang sangat konsisten.
Irfan menambahkan, kerja sama dengan Republika juga spesial karena bersamaan dengan tiga momen spesial lainnya. Momen tersebut yaitu Dies Natalis ke-60 tahun Institut Pertanian Bogor (IPB), hari ulang tahun salah satu instrumen yang banyak kontribusinya dalam pembangunan yaitu Surat Berharga Syariah Negara (SBN), dan momen penguatan wakaf yang terus difokuskan oleh IPB.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Pemimpin Redaksi Republika Nur Hasan Murtiaji mengatakan MoU dan PKS dengan FEM IPB terkait dengan literasi tulisan yang sifatnya ilmiah. “Nantinya Republika akan membantu untuk dikurasi tulisannya menjadi tulisan ilmiah populer dan akan dimuat di semua platform Republika,” ujar Hasan.
Hasan mengungkapkan, tulisan tersebut merupakan tulisan ilmiah dari para akademisi, dosen, dan peneliti di FEM IPB. Dengan begitu nantinya tulisan tersebut tidak hanya menjadi opini namun ilmiah populer yang akan dilengkapi dengan grafis.
“Sehingga itu akan menjadi bahan yang memperkaya khazanah pembaca Republika. Nanti bisa macam-macam bisa terkait pertanian atau ekonomi makro, intinya keilmuan yang sifatnya kekinian juga,” jelas Hasan.
Hasan mengharapkan kerja sama IPB dan Republika bisa menjadikan masyarakat secara umum lebih mudah mencerna khazanah keilmuan ilmiah. Penyajian tulisan ilmiah dilakukan melalui bentuk ilmiah populer.