REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Negara-Negara ASEAN resmi meluncurkan portal Pencari Tarif ASEAN Baru atau New ASEAN Tariff Finder untuk mempermudah pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan ekspor ke sesama negara anggota ASEAN. Peluncuran tersebut salah satu hasil dari rangkaian agenda Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Pertemuan Terkait Lainnya yang digelar di Semarang, Jawa Tengah pada 17-22 Agustus 2023.
“Portal ini diharapkan dapat memfasilitasi pelaku bisnis untuk memaksimalkan pemanfaatan dari berbagai Perjanjian Perdagangan Bebas seluruh negara anggota ASEAN. Portal tunggal ini menyediakan informasi perdagangan terbaru yang mudah digunakan, ” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ahad (20/8/2023).
Zulkifli melanjutkan, peluncuran Pencari Tarif ASEAN Baru sejalan dengan komitmen bersama untuk mewujudkan visi membangun ASEAN yang tangguh, adaptif, inklusif, serta memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan dan dunia. Pencari Tarif ASEAN Baru merupakan kerja sama ASEAN dengan Australia melalui ASEAN-Australia Development Cooperation Program (AADCP) Fase II. Dalam kesempatan ini, Mendag menyampaikan apresiasinya kepada Australia yang sangat mendukung pengembangan portal ini.
“Saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan Australia dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan Pencari Tarif ASEAN Baru ini. Saya berharap, inovasi ini akan membawa manfaat bagi Masyarakat Ekonomi ASEAN,” lanjutnya.
Dibandingkan dengan portal Pencari Tarif ASEAN sebelumnya, portal terbaru akan memuat perjanjian perdagangan termutakhir, serta cakupannya diperluas dengan memuat informasi mengenai komitmen tarif, ketentuan asal barang, hambatan non tarif (non tariff measures/NTMs), prosedur impor, ekspor, aturan perbatasan; serta informasi perdagangan antar ASEAN lainnya.
“Sekali lagi, mari kita manfaatkan inisiatif baru ini secara maksimalkan dan menyebarluaskan manfaatnya. Kami sangat menantikan dan meyakini dampak nyata dari perubahan pengembangan portal Pencari Tarif ASEAN di masa depan untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi ASEAN,” kata Zulkifli.