Ahad 06 Aug 2023 14:51 WIB

Panen Padi di Babel, Wamentan Minta Daerah Perkuat Pangan Nasional

Pemerintah terus berupaya agar ketersediaan pangan tetap stabil dan terjaga.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, melakukan panen padi di lahan seluas 100 hektar di Dusun Petaling Jaya, (ilustrasi).
Foto: dok. Republika
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, melakukan panen padi di lahan seluas 100 hektar di Dusun Petaling Jaya, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, melakukan panen padi di lahan seluas 100 hektare di Dusun Petaling Jaya, Desa Simpang Yul, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memenuhi ketersediaan pangan nasional terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakan berlangsung lama, yakni hingga September mendatang.

Baca Juga

"Pemerintah terus berupaya agar ketersediaan pangan tetap stabil dan terjaga walaupun BMKG memprediksi puncak El Nino berlangsung lama, yakni hingga September mendatang," ujar Wamen, Jumat (4/8/2023).

Selain panen padi, Wamen juga mengingatkan agar pemerintah daerah terus mengoptimalkan sarana dan prasarana pertanian seperti jalan usaha tani, alsintan, pompa air, dan irigasi tersier.

"Banyak program yang sudah disiapkan oleh Kementan dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino, terutama pada daerah-daerah yang memang rawan kekeringan," katanya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu mengungkapkan bahwa selama ini sektor Pertanian di Babel adalah sektor yang paling strategis karena terbukti mampu menumbuhkan ekonomi.

"Kami melihat masyarakat sangat antusias, sehingga kita bisa menggeser mindset mereka dari tambang ke pertanian. Kita bersyukur karena kehadiran Pak Wamen memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi," ujarnya.

Diketahui, kegiatan panen raya ini merupakan panen dengan masa tanam dua kali atau IP200 dengan rata-rata produksi mencapai 6 ton per hektare. Pemerintah melalui Kementan terus mengoptimalkan produkai melalui berbagai bantuan seperti penyediaan benih unggul, alsintan, dan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement