REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan perhatian besar atas ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Selatan dalam menghadapi dampak El Nino.
"Ancaman El Nino sudah di depan mata bagi pertanian di negeri ini, karenanya harus jadi perhatian dan kewaspadaan semua pihak, tidak terkecuali," kata Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan S Maringka di Banjarbaru, Kamis (3/8/2023).
Menurut dia, Kalimantan Selatan sebagai salah satu provinsi lumbung pangan atau padi nasional harus diselamatkan dari ancaman El Nino atau fenomena yang menyebabkan kekeringan pada lahan pertanian tersebut.
Karena itu, lanjut dia, perlu komitmen bersama dan duduk bersama-sama semua pihak agar saatnya melakukan tindakan, tidak lagi wacana, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak atau 285 juta warga Indonesia.
Kementan menyikapi hal itu dengan menyelenggarakan rapat koordinasi pengawasan bidang ketahanan pangan bertema "Sinergi APIP dan APH Mengawal Program Pertanian dan Optimalisasi Fungsi Pertanian Menghadapi Dampak El Nino di Provinsi Kalimantan Selatan".
Dia berharap, aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dan aparat penegak hukum (APH) ikut merumuskan langkah-langkah strategis serta membagi tugas antara pemerintah pusat dan daerah baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Kegiatan ini juga diikuti teman-teman dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kalsel," ungkap dia.
Jan S Maringka mengatakan, dengan kerja sama APDESI ini diharapkan nantinya akan terwujud lumbung-lumbung desa di Provinsi Kalimantan Selatan. "Karena dalam waktu dekat pak menteri akan mencanangkan 12 kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Selatan sebagai lumbung ketahanan pangan," ujarnya.
Ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Selatan ini sangat penting dijaga, sebab sebagai daerah untuk penyandang pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur, yang merupakan provinsi tetangga.
"Bahkan kita harapkan Kalimantan Selatan sebagai penyangga pangan bagi Kalimantan," katanya.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira menyatakan, bahwa Pemprov Kalsel sangat apresiasi terhadap perhatian besar bagi pertanian di provinsi ini.
Menurut dia, Kalsel berupaya untuk memenuhi target Kementan RI untuk produksi padi tahun ini di atas satu juta ton. "Pada musim panen tahap pertama ini kan sudah mencapai sekitar 800 ribu ton, kita harap tanam kedua ini hingga bisa melebihi satu juta ton," ujarnya.
Namun memang, kata Fajar, karena kondisi saat ini terjadi fenomena El Nino, hingga harus dilakukan berbagai langkah untuk suksesnya pertanian di provinsi ini. "Pemprov Kalsel sangat mendukung dan mengapresiasi atas rapat koordinasi yang dilaksanakan Kementerian Pertanian RI hari ini," kata Fajar.