REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin menjamurnya kreator konten di Indonesia disebut akan membuat industri fotografi dan videografi terus tumbuh. Hal itu dinilai dapat terjadi meski kamera ponsel pintar juga semakin meningkat dan lebih mudah diraih masyarakat.
"Ponsel pintar yang sudah menekankan kamera yang makin bagus, itu hal yang positif. Tadi dikatakan, hal yang paling baik adalah memulai (menjadi kreator konten) dengan kamera ponsel pintar," ujar Founder Digital One Stop Solution (DOSS), Tahir Matulatan, di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Dengan banyaknya masyarakat yang memulai menjadi kreator konten, di mana 50 persen–70 persen dari mereka berpotensi menciptakan konten yang bagus, maka di sanalah peluang bagi pasar kamera. Ketika konten yang dibuat sudah bagus dan kemudian dapat diuangkan, mereka akan berupaya meningkatkan perlengkapan agar nilai di hadapan kliennya meningkat.
"Ketika ketemu klien, boleh saja dia bilang, 'oh saya pake smartphone saja'. Tapi nilainya juga tidak akan sebesar perlengkapan yang lebih lengkap. Jadi ini the biggest market," kata dia optimistis.
Tahir menjelaskan, pihaknya juga melihat potensi pasar ke depan dengan optimis dengan kembali pulihnya masyarakat setelah pandemi Covid-19 melanda. Tahir mengatakan, tumbuhnya kreator konten begitu pesat juga memberikan peluang tersendiri bagi industri fotografi dan videografi.
"Sangat positif, dengan pertumbuhan kreator konten mulai 2019, 2020, meningkat tajam. Sekarang apa nih cita-cita anak kecil, pada ngomognya jadi Youtuber, TikToker, profesi ini menunjang penghasilan lumayan besar, saya percaya industri kamera akan tumbuh terus," kata Tahir.